Home » » PERTANIAN KONSERVASI

PERTANIAN KONSERVASI

Pada dasarnya usahatani konservasi merupakan suatu paket teknologi usahatani yang bertujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta melestarikan sumberdaya tanah dan air pada DAS DAS kritis (Saragih, 1996). Akan tetapi penyerapan teknologi tersebut masih relatif lambat disebabkan antara. lain : 1. Besarnya modal yang diperlukan untuk penerapannya (khususnya untuk investasi bangunan konservasi) 2. Kurangnya tenaga penyuluh untuk mengkomunikasikan teknologi tersebut kepada petani 3. Masih lemahnya kemampuan pernahaman petani untuk menerapkan teknologi usahatani konservasi sesuai yang diintroduksikan. 4. Keragaman komoditas yang diusahakan di DAS DAS kritis 5. Terbatasnya
sarana/prasarana pendukung penerapan teknologi usaha tani konservasi. Hal hal tersebut diatas menunjukkan bahwa teknologi usahatani konservasi yang ada sekarang ini masih belum memadai sehingga perlu dicari teknologi yang lebih sesuai melalui kegiatan : 1. Penelitian komponen komponen teknologi yang dapat mendukung paket teknologi usa¬ha tatani konservasi 2. Penelitian pengembangan teknologi yang sudah ada guna memodifikasi teknologi tersebut sesuai dengan kondisi agrofisik dan sosial ekonomi wilayah setempat. Tehnik konservasi tanah seperti pembuatan kontur, teras, penanaman dalam strip, tanaman penutup tanah, pemilihan pergiliran tanah yang cocok, penggunaan pupuk yang teratur dan drainase dalam literatur sering dijabarkan sebagai tehnik yang melindungi atau memperbaiki tanah pertanian secara keseluruhan, akan tetapi perlu ditekankan bahwa tehnik tehnik dapat efektif apabila penggunaan lahannya sudah cocok. Tidak ada agroteknologi yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak ada tehnik konservasi yang mencegah erosi kalau kondisi tanahnya tidak cocok untuk pertanian (Sinukaban, 1989. Dalam tulisan ini dibabas beberapa agroteknologi dapat diterapkan petani di lahan pertaniannya. Beberapa diantaranya merupakan traditional wisdom, atau kearifan lokal.
 Pengolahan Tanah Konservasi
Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Pengolahan tanah bagaimana yang tepat untuk kelestarian sumberdaya tanah? Arsjad (2000), mendefinisikan pengolahan tanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenarnkan sisa tanaman, dan membrantas gulma. Soepardi (1979), mengatakan mengolah tanah adalah untuk menciptak sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baiki yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terIalu intensif maka struktur tanah akan rusak. Kebiasaan petani yang mengolah tanah secara berle¬bihan dimana tanah diolah sampai bersih pennukaannya merupakan salah satu contoh pengolahan yang keliru karena kondisi seperti ini mengakibatkan surface sealing yaitu butir tanah terdispersi oleh butir hujan , menyumbat pori pori tanah sehingga terbentuk surface crusting.
Untuk mengatasi pengaruh buruk peng olahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi. Cara yang dimaksud adalah: 1. Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa sisa tanaman sebelumnva dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal tanaman. Penanaman dilakukan dengan tugal. Gulma diberantas dengan menggunakan herbisida, 2. Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah, hanya barisan tanaman saja yang diolah dan sebagian sisa sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanah 3. Pengolahan tanah menurut kontur, pengolahan tanah dilakukan memotong lereng sehingga terbentuk jalur jalur tumpukan tanah dan alur yang menurut kontur atau melintang lereng. Pengolahan tanah menurut kontur akan lebih efektif jika diikuti dengan penanarnan menurut kontur juga yang memungkinkan penyerapan air dan menghindarkan pengangkutan tanah. Sebagian dari praktek pengolahan tanah seperti ini sebenarnya sudah ada sejak dulu dan telah dilakukan oleh petani di beberapa daerah di Indonesia. Petani mungkin menganggapnya sebagai tradisi nenek moyangnya yang perlu dipertahankan. Walaupun saat itu belum ada penyuluh pertanian ataupun literatur tentang konservasi tanah, tetapi para petani telah menerapkan cara bertani yang berasaskan konservasi tanah. Mengolah tanah secara konservasi telah dilakukan oleh orang jaman dulu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil dari usahataninya guna memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek, dan mungkin belum terpikirkan oleh mereka untuk melestarikan sumber daya tanah.

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. thanks ya untuk informationnya..
    :)

    BalasHapus
  3. hiii fitri apa kabar????
    boleh share info tentang koservasi pertanian??

    Gusmao, Timor Leste

    BalasHapus

Chit-Chat

Find Us on Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.