Gondorukem
merupakan sebutan lain dari gum rosin.
Ia merupakan komponen padat dari hasil proses penyulingan getah pinus atau
oleoresin. Dalam proses penyulingan juga dihasilkan minyak asiri yang mudah
menguap. Pemanfaatannya sangat banyak, terutama untuk bahan dasar aneka
industri mulai dari industri kertas, bahan additive, industri percetakan,
industri otomotif, alat elektronik, cat, kosmetika, batik, dll. Di pasaran
komoditas olahan getah pinus ini dibagi menjadi 4 grade, yaitu grade X (rex),
grade WW (white water), grade WG (window glass), dan grade N (nancy). Yang
jelas dari keempat grade tersebut harus memenuhi mutu A dengan kandungan
kotoran kurang dari 2% dan kadar air kurang dari 3%.
Proses pembuatan gum rosin
Sebelum
dihasilkan gondorukem, getah pinus
akan mendapat serangkaian proses. Mulai dari
pengenceran getah pinus dengan cara penambahan terpentin untuk mempermudah
pemisahan kotoran dengan getahnya. Dengan diperoleh konsentrasi pengenceran
yang pas, getah yang berupa larutan tersebut didiamkan selama beberapa menit.
Berbagai macam kotoran akan mengendap dan air turun ke bawah karena massa
jenisnya lebih berat. Setelah proses pengendapan ini dirasa sudah cukup,
tinggal dilakukan pembuangan kotoran dan air.
Langkah
selanjutnya pembuatan gum rosin
yaitu pemasakan getah pinus. Pada tahap proses ini, akan dipisahkan bagian
minyak gondoruken dan terpentin. Ada dua teknik yang bisa diterapkan, yaitu
teknik pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung. Pada tahapan proses di
tangki pemurnian, merupakan penentu hasil gondorukem dan terpentin yang
dihasilkan. Apakah berkualitas bagus
atau jelek. Itulah kenapa dibutuhkan kecermatan dan ketrampilan saat proses
pemasakan. Walau getah pinus yang dihasilkan sudah bagus, tapi saat masuk
proses pemasakan tak berjalan dengan baik, hasilnya malah bermutu rendah.
Gondorukem yang dihasilkan memiliki titik lunak yang terlalu rendah, terjadi
kehangusan, atau terjadi pengkristalan.
Beberapa hal
yang harus benar-benar diperhatikan selama proses pemasakan, antara lain: saat
pemanasan harus dilakukan secara bertahap, pengaturan tekanan vakum, menjaga
jangan sampai terlalu besar angka tekanan uap dari uap penekan (open steam). Hal yang sama juga dalam
hal suhu pemanasan dan suhu peludangan (canning)
yang harus dijaga jangan sampai terlalu tinggi. Lakukan semua pengaturan pada
kondisi optimal sesuai dengan kemampuan dan kapasitas mesin destilasi yang
dipakai. Inilah kenapa kemampuan dan ketrampilan operator mesin sangat
menentukan kualitas gondorukem dan terpentin yang dihasilkan.
Gum rosin berwujud padatan
dengan warna mulai dari kuning jernih sampai dengan kuning tua. Sedangkan
terpentin berwujud cairan dengan warna yang jernih. Kualitas atau mutunya
ditentukan oleh warna, titik lunak, dan kandungan kotoran. Indonesia sendiri
sudah memiliki standarisasi mutu produk olahan getah pinus ini. Dalam dunia
perdagangan, dikenal kelompok mutu I, mutu II, mutu II, dan mutu lokal. Salah
satu daerah penghasil gondorukem terbaik di Indonesia adalah Sulawesi Selatan.
Baik kapasitas produksi dan kualitasnya sudah dibuktikan.
Pemanfaatan gum rosin
Pemanfaatan yang
sudah umum diketahui banyak orang yaitu dalam proses pembuatan batik. Saat
mewarnai, pembatik mencelupkan pewarna yang sudah dicampur dengan gondorukem.
Saat ditorehkan ke sebuah kain, ia akan melekat pada kain tersebut. Selanjutnya
kain tersebut dipanaskan sambil dicuci untuk melarutkan gondorukem. Nantinya
yang tertinggal adalah bekas hasil tulisan atau goresannya. Industri batik di
nusantara sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah sehingga permintaan
gondorukem selalu tinggi dan kontinyu.
Dalam industri
elektronik, gum rosin berperan
sebagai precursor fluks yang biasa dipakai saat proses solder. Saat proses
solder berlangsung, timah panas mengandung 1% rosin sebagai inti fluks yang
akan membantu pengaliran logam cair sehingga meminimalkan adanya oksida pada
proses pembekuan timah. Hasil solderan akan matang, kuat, dan tampak rapi
mengkilap.
Dalam bidang
farmasi, gondorukem beserta produk turunannya bisa membentuk lapisan atau film
yang bagus untuk lapisan tablet dan kapsul. Selain itu bisa membantu proses
perumusan mikrokapsul dan nanopartikel dalam proses pembuatan obat. Pada
industri makanan, ester gliserol, sorbitol, manitol yang merupakan komponen
dasar rosin menjadi bahan dasar dalam proses pembuatan permen karet.
Dalam industri
cat beserta turunannya, gondorukem dipakai sebagai bahan dasar pembuatan aneka
cat dan minyak pelumas. Misalnya saja cat untuk kusen daun pintu berbahan dasar
kayu. Contoh lainnya, cat minyak yang dipakai oleh para pelukis. Terpentin
merupakan pelarut yang paling baik untuk jenis-jenis cat minyak ini.
Dengan
mengetahui proses pembuatan dan pemanfaatan gum rosin atau gondorukem, sudah sepantasnya kalau produk hasil
hutan non kayu ini bisa sebagai penopang kesejahteraan masyarakat. Nilai
ekonomi yang tinggi, mulai dari hanya berupa getah pinus, lalu diolah menjadi
gondorukem, lalu diolah lagi menjadi bahan dasar aneka industri, sampai dengan
produk-produk barang yang biasa kita pakai sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar