Getah pinus memiliki nilai
ekonomi tinggi. Getah ini dibutuhkan oleh berbagai industri, mulai dari
industri kosmetik, bahan dasar aneka industri, farmasi dan pengobatan. Jadi,
tak mengherankan kalau banyak yang tertarik dengan bisnis ini. Entah itu petani
berskala kecil sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Dalam hal kecepatan
produksi dan kontinyuitas produksi jelas lebih menjanjikan bila dibandingkan
dengan pohon yang berorientasi produksi kayu saja. Pohon pinus akan
menghasilkan getah pinus sepanjang tahun sampai bertahun-tahun. Bila produktivitas
sudah jelek, toh kayunya masih bisa ditebang dan dijual. Sangat menggiurkan
bukan?
Hutan pinus pada
umumnya banyak dijumpai di pegunungan. Namun, ia mampu tumbuh dengan baik di
mana saja. Kemampuan beradaptasinya tinggi, bahkan ia masih bisa tumbuh dengan
bagus di lahan kritis. Tak perlu perawatan dan pemeliharaan yang rumit. Bahkan,
ia jarang terserang hama dan penyakit. Dari segi estetika bentuk tanaman, pinus
memiliki nilai yang tinggi. Bentuk kanopi mengerucut, daun-daun jarum yang
tampak lembut, batang lurus, kulit beralur-alur tampak tua menjadikan ia sangat
cocok sebagai elemen taman. Tak perlu heran kalau di tempat-tempat wisata,
pohon berdaun jarum ini selalu hadir.
Nilai plus pohon pinus
Di samping
memiliki nilai estetika tinggi, semua bagian tanaman ini juga bernilai ekonomi
tinggi. Mulai dari daun, kulit pohon, kayu, dan getahnya. Getah pinus selalu
dicari oleh berbagai industri dan permintaannya terus-menerus meningkat. Produksi
getah juga bisa diatur secara kontinyu sehingga sangat berpotensial sebagai
sumber mata pencaharian atau sebagai sumber penghasilan. Tak perlu heran kalau
masyarakat yang menggantungkan hidup pada produksi getah berwarna putih ini
terbilang sejahtera.
Banyak
perusahaan yang siap menampung getah dari para petani. Harganya juga stabil dan
bagus untuk menjamin kehidupan para petani. Setiap wadah tempurung kelapa yang
dipakai untuk menampung lelehan getah
pinus hanya butuh beberapa saja untuk bisa penuh. Setelah penuh, getah
dikumpulkan hingga tercapai volume tertentu untuk selanjutnya dijual ke
perusahaan. Cara ini banyak dipraktekkan oleh para petani di daerah Gowa,
Sulawesi Selatan. Mereka bisa mandiri dan memiliki kemampuan mengelola
pohon-pohon yang miliknya dengan baik.
Sebagai pilihan
gantungan hidup, komoditas getah pinus
menjanjikan kesejaheraan dan kemakmuran masyarakat. Dibandingkan dengan pilihan
perladangan berpindah atau komoditas perkebunan dan kehutanan lainnya yang
penuh resiko. Terutama ancaman serangan hama penyakit yang terkadang sulit
dikendalikan. Misalnya saja, pohon karet yang rentan penyakit kuning, kelapa
sawit yang rentan dengan penyakit busuk batang. Pohon pinus sangat jarang
terserang hama penyakit.
Kendala tak begitu berarti
Pengolahan getah pinus sebelum disetor ke
perusahaan juga sangat simple dan praktis. Dikumpulkan begitu saja dari batok
tempurung kelapa yang getahnya sudah kering sudah bisa langsung dijual. Mungkin
yang agak sedikit merepotkan petani saat mengumpulkan getah-getah kering yang
tertahan di bekas-bekas sayatan batang pinus. Kendala lainnya yaitu pada saat
hujan yang membuat tertundanya pengambilan getah. Toh, kendala tersebut bukan
persoalan yang rumit, secara keseluruhan, petani penyadap getah dari pohon
berdaun jarum ini banyak diuntungkan oleh alam maupun sistem pemasarannya.
Bagi petani yang
masih belum begitu baik dalam hal tata kelola produksi dan pemasaran getah ini tak perlu khawatir, ada pola kemitraan dari
perusahaan-perusahaan yang siap mendampinginya. Terlebih bagi para petani yang
hanya memiliki luasan lahan terbatas. Mereka perlu kerja sama dengan
petani-petani lainnya dan dibina oleh perusahaan-perusahaan. Nantinya, akan ada
pembinaan mulai dari cara peningkatan produksi getah, pengolahan, sampai dengan
pemasarannya. Petani diuntungkan, perusahaan juga demikian.
Keuntungan tak
hanya dirasakan oleh perusahaan maupun petani, pihak pemerintah juga akan
merasakan dampak positif dari adanya semua kegiatan ini. Terutama dalam hal
menjaga ekosistem hutan, keterjaminan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,
keamanan hutan, dan keseimbangan ekosistem alamnya. Program-program pemerintah
yang berkaitan dengan hutan dan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan dengan
baik. Tinggal bagaimana pihak pengambil kebijakan ini bisa mewadahi semua
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya bersama-sama merasakan manfaatnya.
Getah pinus merupakan
komoditas strategis di dalam rantai aneka industri. Banyak produk-produk
industri yang memakai bahan dasar getah dari pohon bernama latin Pinus merkusii. Misalnya saja, terpentin
yang dipakai untuk mengkilapkan mebel kayu, cairan pembersih lantai yang
mengkilapkan lantai sekaligus membunuh kuman-kuman penyakit, aneka produk
farmasi yang dipakai untuk terapi pengobatan penyakit tertentu.
Rantai panjang
berbagai industri yang memakai bahan dasar getah
pinus jelas akan menjamin kelestarian bisnis ini dari hulu ke hilir. Manfaat
dan keuntungannya bisa dirasakan oleh banyak orang. Sekarang, tergantung pada
profesionalitas dari masing-masing pelaku bisnis yang terlibat dengan komoditas
hasil hutan nonkayu ini dalam hal pengelolaan produksi sampai dengan
pemasarannya. Sangat menarik bukan potensi dan peluang dari komoditas getah
ini.
0 komentar:
Posting Komentar