Makassar memiliki
pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia dalam kurun dekade ini. Rata-rata
lebih dari 9% tiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini berkat adanya
dukungan pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara gencar dan massif.
Mulai dari pembangunan sarana bandara internasional, pelabuhan bongkar muat,
jalan, sarana angkutan transportasi serta fasilitas-fasilitas umum yang
mendongkrak roda perekonomian di kota yang dulunya bernama Ujung Pandang
semakin tumbuh tinggi. Ke depannya, perkembangan kota yang sempat jadi ibu kota
Negara Indonesia Timur ini akan semakin pesat karena rencana proyek pembangunan
infrastruktur sedang berjalan.
Pusat perdagangan
Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi ini tak lepas dari sejarah kota ini sejak jaman Kerajaan Gowa. Kota
ini merupakan salah satu pusat perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Sampai-sampai pihak asing seperti Portugis dan Belanda kepincut untuk
menguasainya sebagai salah satu wilayah daerah kekuasaan perdagangan. Sebagai
pintu gerbang penting untuk lalu lintas perdagangan berbagai komoditas seperti
rempah-rempah yang bernilai tinggi pada saat itu, kota ini berhasil ditaklukan
oleh Belanda bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan sekutu di sekitarnya yang
memaksa Kerajaan Gowa-Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya.
Kota yang
terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi termasuk kota metropolitan yang
bersaing dengan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, Bandung, bahkan
Jakarta. Jumlah penduduk yang berkembang semakin pesat, diikuti pembangunan
infrastruktur yang semakin baik dan lengkap, menambah potensi kota ini sebagai
pusat bisnis semakin tinggi. Penduduknya multietnis layaknya di kota-kota besar
lainnya, ada suku Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Masyarakat
multietnis seperti ini mudah menerima perubahan ke arah yang lebih baik dan
lebih maju.
Potensi lokal yang mendunia
Potensi kota ini
yang mampu menarik masyarakat dunia selain tempat berbisnis, mulai dari budaya,
tempat-tempat wisata, kuliner khas Makassar.
Sebagai pusat bisnis dan wisata, pintu gerbang masuk untuk menerima kedatangan
tamu yang datang bisa dari lewat udara, laut, dan darat. Kota yang dulunya
bernama Ujung Pandang ini memiliki Bandara Internasional Sultan Hasannudin yang
sudah beroperasi secara penuh. Dari jalur laut terdapat Pelabuhan
Soekarno-Hatta yang menerima kapal penumpang sekaligus terminal penumpang. Baik
dari bandara maupun pelabuhan sudah tersedia lengkap aneka alat transportasi
yang akan mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan masing-masing.
Kelengkapan
sarana infrastrukur seperti ini berimbas ke sektor-sektor ekonomi strategis
lainnya seperti bidang perhotelan, perbelanjaan, hiburan, dan kantong-kantong
bisnis lokal lainnya. Hotel-hotel berdiri tersebar ke berbagai sudut kota,
mulai dari hotel berkelas melati sampai dengan hotel berbintang. Konsep MICE
diterapkan untuk hotel-hotel yang berdiri di kota ini sehingga selalu ada
berbagai penyelenggaraan internasional setiap pekan. Seiring dengan tumbuhnya
bangunan hotel, tumbuh juga pusat-pusat perbelanjaan di berbagai sudut kota. Ada
lebih dari 10 buah pusat perbelanjaan besar di Kota Makassar dan akan semakin bertambah untuk tahun-tahun mendatang.
Potensi wisata dan bisnis
Wisata alam yang
tersaji dan siap dinikmati oleh para wisatawan sudah tersedia di kawasan ini,
antara lain: Pantai Losari, Benteng Fort Rotterdam, Trans Studio, Pulau-pulau
cantik seperti pulau akarena, khayangan, Barombong, dll. Terdapat juga tujuan
untuk para wisatawan minat khusus yang ingin menikmati suasana desa seperti
yang disuguhkan oleh Desa Wisata Delta Lakkang. Masih banyak
destinasi-destinasi eksotis lainnya di sekitar kota ini. Akses untuk menuju
destinasi-destinasi tersebut sudah tersedia lengkap dengan kualitas baik
sehingga para wisatawan dijamin merasakan kenyamanan selama ke tempat tujuan.
Tak kalah dengan
keindahan wisata alamnya, aneka kuliner khas Makassar siap menggoyang lidah Anda untuk segera mencicipinya.
Kuliner khas yang benar-benar berselera, antara lain: coto Makassar, roti
maros, jalangkote, bassang, palubatung, pisang ijo, kue tori, sop konro, sop
saudara, dll. Coto Makassar
merupakan kuliner yang sudah akrab dikenal oleh orang di banyak tempat. Bahkan
sampai ke luar negeri. Di Singapura, ada kawasan kampung Bugis yang selalu
menyajikan jenis makanan ini untuk para tamu yang berkunjung. Orang Bugis
dikenal sebagai pelaut ulung sehingga peninggalan jejaknya banyak tersebar di
berbagai daerah. Bahkan sampai ke Australia.
Makassar juga terkenal
dengan lembaga pendidikannya. Di kota ini ada sekitar 70-an perguruan tinggi
dan sekolah tinggi yang tersebar di berbagai sudut kota. Tidak mengherankan
kalau banyak lulusan SMA yang memilih kota ini sebagai tujuan untuk menimba ilmu.
Terutama untuk generasi muda yang berada di kawasan Indonesia timur.
Kota Makassar berpotensi akan semakin lebih
maju seiring dengan pembangunan di berbagai bidang yang sedang dikerjakan dan
yang akan dikerjakan ke depannya. Bagi para investor, perkembangan ini tentu
sangat potensial sebagai lahan investasi bisnis mereka. Bisa dilihat dari
dukungan sumber daya manusia, potensi alam, sistem birokrasi yang cepat dan
transparan dari pihak-pihak penyelenggaraan negara.
0 komentar:
Posting Komentar