Beberapa hari yang lalu aku bertanya-tanya, apa sebenarnya
PHT itu. Eh, tak disangka-sangka buka-buka tumpukan buku di gudang ketemu buku “Agribisnis
Cabai” terbitan PT Penebar Swadaya. Di situ dijelaskan konsep dan falsafah PHT.
PHT
merupakan suatu konsep yang berusaha untuk mendorong, mengkombinasikan, dan
memadukan beberapa macam komponen pengendalian untuk menekan populasi hama atau
penyakit dan memperkecil kerusakan tanaman serta kehilangan hasil. Walaupun PHT
tidak tergantung pada pestisida, tetapi PHT bukan konsep yang antipestisida
sepanjang tidak mengganggu faktor pengendalian lainnya atau interaksinya. Dengan
kata lain, dalam konsep PHT pestisida masih diperlukan, tetapi penggunaannya
harus sangat selektif.
Nah, disini aku pingin berkomentar. Sepanjang masih
menggunakan pestisida, maka sekecil apapun kerusakan yang ditimbulkan akibat
matinya salah satu atau salah sepuluh komponen
pembangun ekosistem lingkungan, akan menimbulkan dampak jangka pendek dan
jangka panjang. Bisa jadi kedepannya akan terjadi lonjakan hama tertentu yang
akan sulit dikendalikan karena predatornya ikut musnah waktu penggunaan pestisida
di masa lampau. Ditambah lagi warisan revolusi hijau dalam bentuk tanah yang
gersang dan akuifer yang kering merupakan satu alasan untuk beralih strategi
yang sangat ramah lingkungan.
PHT yang menggunakan bahan-bahan organiklah yang menurutku
adalah solusi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada alam dan anak cucu kita.
Penggunaan bahan-bahan organik sebagai pengendali hama ini sangat menguntungkan
bagi petani. Selain aman, bahan-bahan
tersebut juga banyak terdapat disekitar kita. Cara penggunaannya pun mudah. Petani
tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk PHT model ini.
Ntar deh aku pikir-pikir dulu PHT yang murah meriah ala
Petani Tangguh
0 komentar:
Posting Komentar