Home » » Cerita Setitik Air

Cerita Setitik Air

Pernahkah kamu mendengar ceritera setitik air? Dengarkanlah!!

Aku dilahirkan di tengah laut.

Aku terbang ke udara bersama-sama dengan teman-temanku.

Kami berkumpul-kumpul.

Oleh manusia kami dinamai Awan.

Angin berhembus, dibawanya kami ke arah gunung Lawu.

Kami tidak mau berlanggar dengan gunung.

Oleh sebab itu kami naik,naik terus.

Bertambah tinggi, hampir setinggi gunung Lawu.

Alangkah dinginnya udara.

Kami gemetar kedinginan.

Aku tak sanggup lagi naik.

Aku terbanting jatuh.

Untung saja aku jatuh ke atas daun-daun tua.

Aku bersama-sama teman-teman ku bersembunyi di balik daun.

Kami bertambah lama bertambah banyak.

Kami tidak lama beristirahat di situ.

Kami harus melanjutkan perjalanan.

Melalui daun-daun busuk, pasir-pasir, dan batu.

Akhirnya sampailah aku da kali.

Bertambah lama, bertambah banyak aku bertemu dengan temen-teman.

Kami sampai di ujung pipa besar.

Wah, kami harus melalui pipa itu!

Teman-teman mendorong aku.

Dengan suara gemuruh kami melalui pipa itu.

Taukah kamu apa yang terdapat di ujung pipa itu?

Mesin pembangkit tenaga listrik.

Roda mesin itu kami langgar,roda yang berputaritu membangkitkan tenaga lastrik yang menerangi seluruh desa.

Aku teruskan perjalanan, jalan semakin sempit.

Kami berlomba-lomba.

Aku tiba di dekat suatu jurang yang dalam.

Aku ingin mencari jalan lain.

Kami tolak-menolak.

Terjunlah aku, diikuti oleh teman-temanku.

Alangkah indahnya pemandangan ditempat kami terjun itu.

Sering orang datang melihat kami terjun.

Rupanya senang sekali manusia melihat kami terjun.

Aku melanjutkan perjalananku .

Aku dialirkan orang ke sawah.

Di sawah aku dapat beristirahat sebentar.

Aku disuruh membantu pak tani melumatkan tanah.

Nanti aku akan menuruskan perjalananku lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Chit-Chat

Find Us on Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.