Home » , , » PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT LESTARI SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT LESTARI SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Saat ini keberadaan pengelolaan hutan rakyat, yang dibangun masyarakat di lahan milik, telah dirasakan cukup berarti dalam sumbangannya terhadap perbaikan kondisi lingkungan hidup. Di Kawasan Kapur Selatan, pembangunan pengelolaan hutan rakyat telah mengubah kondisi regional yang kering, panas dan gersang. Keberadaan hutan rakyat yang didominasi jati dan mahoni telah menjadikan kawasan ini lebih hijau, subur dan sejuk. Hutan rakyat juga cukup memberi dampak dalam penurunan jumlah bencana alam tanah longsor pada Kawasan Pegunungan Menoreh. Pengelolaan hutan rakyat.

Pengelolaan hutan rakyat bagi pemiliknya, hutan rakyat merupakan bagian penting dalam kehidupan mereka. Pola pemanfaatan dan interaksi masyarakat desa hutan dengan hutan rakyat cukup beragam dan berbeda-beda satu-sama lain, tergantung kondisi kesuburan tanah, kultur masyarakat secara umum, dan kebijakan lokal kabupaten yang terkait dengan pembangunan hutan rakyat. Namun demikian secara umum teridentifikasi bahwa hutan rakyat memegang peran penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat desa hutan. Sementara kebutuhan jangka menengah dipenuhi dari hasil panen tahunan seperti ketela, kemukus, dll. Kebutuhan jangka panjang dipenuhi dari panenan jangka panjang, tanaman kayu-kayuan. Di daerah yang kurang subur seperti di pegunungan kapur selatan, hutan rakyat sangat berperan dalam menopang kehidupan masyarakat pada saat pertanian tidak menghasilkan. Pengelolaan hutan rakyat.



Pengelolaan hutan rakyat Pada umumnya, pengelolaan hutan rakyat dilakukan dengan konsep pengelolaan yang sangat sederhana, yaitu hanya dengan menanami tanah miliknya dengan tanaman berkayu dan membiarkannya tumbuh berkembang. Dalam perjalanannya, teknik-teknik silvikultur di dalam pengelolaan hutan rakyat berkembang cukup pesat. Upaya-upaya perbanyakan tanaman dengan metode stek, sambung dan cangkok telah cukup akrab bagi petani hutan rakyat. Begitu pula dengan model penanaman multi jenis dan multilayer serta cara pemanenan pohon yang tidak merusak tanaman lain telah menjadi warna tersendiri dalam pengelolaan hutan rakyat. Namun perkembangan teknis ini tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas manajerial yang memadai. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses pengaturan hasil yang hampir dikatakan tidak ada, karena selalu dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya mendadak. Pemenuhan ini membuat petani hutan rakyat sebagai produsen kayu selalu menjadi pihak lemah dalam proses tawar-menawar harga produk. Pengelolaan hutan rakyat

Beberapa karakter umum pengelolaan hutan rakyat ditinjau dari aspek manajemen hutan adalah:

Pengelolaan hutan rakyat- Berada di tanah milik yang dijadikan hutan dengan alasan tertentu, seperti lahan yang kurang subur, kondisi topografi yang sulit, tenaga kerja yang terbatas, kemudahan pemeliharaan, faktor resiko kegagalan yang kecil dan lain sebagainya.

Pengelolaan hutan rakyat -Hutan tidak mengelompok, tetapi tersebar berdasarkan letak dan luas kepemilikan lahan, serta keragaman pola wanatani.

Pengelolaan hutan rakyat -Basis pengelolaan berada pada tingkat keluarga, setiap keluarga melakukan pengembangan dan pengaturan secara terpisah.

Pengelolaan hutan rakyat -Pemanenan dilakukan berdasarkan sistem tebang butuh, sehingga konsep kelestarian hasil belum berdasarkan kontinuitas hasil yang dapat di peroleh dari perhitungan pemanenan yang sebanding dengan pertumbuhan (riap) tanaman.

Pengelolaan hutan rakyat -Belum terbentuk organisasi yang profesional untuk melakukan pengelolaan hutan rakyat.

Pengelolaan hutan rakyat -Belum ada perencanaan pengelolaan hutan rakyat, sehingga tidak ada petani hutan rakyat yang berani memberikan jaminan terhadap kontinuitas pasokan kayu bagi industri.

Pengelolaan hutan rakyat -Mekanisme perdagangan kayu rakyat di luar kendali petani hutan rakyat sebagai produsen, sehingga keuntungan terbesar dari pengelolaan hutan tidak dirasakan petani hutan rakyat.

Pengelolaan hutan rakyat -Karakter-karakter tersebut sangat mengisyaratkan rentannya kelestarian hutan rakyat akibat adanya peningkatan kebutuhan industri berbasis kehutanan, terutama bahan baku kayu. Hal ini diperparah dengan menurunnya produktivitas kayu dari hutan negara yang disebabkan oleh penebangan liar dan kegagalan pembuatan tanaman.

Pengelolaan hutan rakyat -Diperlukan upaya intervensi bagi penyelamatan hutan rakyat dari penurunan kualitas dan kuantitas yang lebih jauh akan membawa dampak negatif bagi kualitas ekologi dan ekonomi regional. Di sisi selanjutnya, sejumlah industri berbasis kayu rakyat yang menampung ribuan tenaga kerja juga akan mengalami dampak ikutan (collateral damage). Pengembangan kemampuan manajerial dalam pengelolaan hutan rakyat harus ditumbuhkembangkan untuk memberikan kepastian kelestarian pasokan kayu untuk industri dan kepastian kontinuitas pendapatan petani hutan rakyat.

1 komentar:

Chit-Chat

Find Us on Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.