tag:blogger.com,1999:blog-5532721290440155832024-02-20T18:42:02.762-08:00PETANI TANGGUHGeneral Trading For Sulawesian Comoditywicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.comBlogger181125tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-83651852003029633832016-02-22T22:47:00.002-08:002016-02-22T22:47:16.478-08:00Hutan Kemasyarakatan Solusi Kesejahteraan Penduduk Sekitar Hutan<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Diperkirakan ada
sekitar 50 juta orang berpenghasilan rendah yang menggantungkan hidupnya pada
kemurahan hutan. Beragam faktor yang melatarbelakangi kondisi kemiskinan
mereka. Oleh karena itu, perlu adanya wadah yang mampu meningkatkan
kesejahteraan penduduk ini tanpa mengikis kehidupan dan kearifan budaya lokal
yang mereka terapkan. Salah satu solusi yang diterapkan yaitu <b>hutan kemasyarakatan</b> yang diatur di bawah
kementerian kehutanan. Upaya pemerdayaan masyarakat hutan ini memiliki tujuan
besar yaitu adanya keharmonisan dan keselarasan dalam pengelolaan secara
terpadu, baik dari unsur masyarakat, pemerintah, dan ekosistem hutan itu
sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk mewujudkan
tujuan mulia tersebut, tentu perlu adanya kerja sama yang apik dari berbagai
pihak-pihak yang berkepentingan. Mulai dari pemerintah sebagai pengambil
kebijakan dan memberikan aspek legalitas, masyarakat hutan yang menggantungkan
hidupnya pada hutan dan memanfaatkannya, kajian ekosistem hutan dari
lembaga-lembaga independen seperti lembaga penelitian, LSM, dan kalangan
akademisi. Komponen-komponen tersebut harus bisa bersinergi di segala aspek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Hutan kemasyarakatan</span></b><span lang="EN-US">
merupakan persoalan kompleks</span></div>
<a name='more'></a> yang di dalamnya terdapat komponen seperangkat
aturan dan hukum, manusia sebagai pelaksana, dan hutan. Apalagi yang akan
banyak langsung bersentuhan adalah masyarakat sekitar hutan. Mereka memiliki
keterikatan yang kuat terhadap hutan, mulai dari sebagai sumber mata pencaharian,
ikatan sosial, budaya, dan ekologis. Dalam penanganannya tak bisa dengan
pendekatan parsial seperti yang terjadi pada perkebunan dan pertanian.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Keuntungan dan manfaat <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bagi masyarakat,
bisa mengelola kawasan hutan yang mampu menopang kesejahteraan hidupnya.
Pilihan mata pencaharian disesuaikan dengan daya dukung hutan itu sendiri
sehingga keseimbangan ekologi hutan tetap terjaga dan lestari. Dengan
tercukupinya kehidupan mereka, akan terbina hubungan yang baik dengan berbagai
pihak (pemerintah maupun swasta). Bagi pemerintah, akan berdampak pada keamanan
kehidupan di kawasan hutan dan adanya kontribusi tak langsung dari masyarakat
baik secara swadaya dan swadana dalam merehabilitasi kawasan hutan. Bagi hutan,
terpeliharanya keanekaragaman hayati, fungsi ekologis, terjaganya flora fauna
yang hidup di dalamnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Bentuk nyata hutan kemasyarakatan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kawasan hutan
yang bisa dikelola oleh masyarakat, antara lain: kawasan hutan produksi, hutan
lindung, dan kawasan konservasi pada zona pemanfaatan di hutan raya dan wisata.
Pengelolaan hutan dalam hal ini mengakomodir semua elemen masyarakat. Dari
sudut pandang masyarakat hutan tradisional memandang hutan sebagai orang tua
sehingga pemanfaatannya tergantung dari kemurahan alam, misalnya berburu,
mengambil buah-buahan dan hasil hutan lainnya. Sedangkan dari sudut pandang
pelaku bisnis yang memandang sebagai alat produksi. Jadi, wujud nyata yang
langsung bisa dirasakan dari kebijakan pemberdayaan masyarakat ini, antara
lain: hak pengelolaan areal hutan dengan luasan yang sudah ditetapkan untuk
menghasilkan produk-produk hutan tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
Misalnya saja, pengelolaan areal seluas 4 hektar hutan tanaman pinus untuk
menghasilkan produk gondorukem. Contoh lainnya, areal seluas 4 hektar hutan alam
untuk menghasilkan karet alam dan rotan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Tantangan nyata hutan kemasyarakatan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Aspek legalitas
masih menjadi kendala dalam penerapan secara menyeluruh pemberdayaan
masyarakat. Padahal, kebutuhan hidup masyarakat hutan terus bergulir dan
mengalami perkembangan di segala aspek. Ketertundaan aspek legalitas yang
kerapkali terjadi di pihak pengambil kebijakan sering berimbas pada masyarakat
hutan. Tak perlu heran bila terkadang terjadi kondisi keamanan kawasan hutan
yang rawan konflik. Terutama dalam rencana areal kawasan yang akan dikelola.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Mengingat <b>hutan kemasyarakatan</b> adalah pengelolaan
hutan berbasis manajemen modern, tak ada penitikberatan dalam satu aspek.
Misalnya saja, hanya aspek ekologi semata, aspek ekonomi saja, atau aspek
budaya saja. Semua akan diramu dan diakomodir dengan pengelolaan hutan dengan
penerapan manajemen yang tertata apik dan bisa memuaskan semua pihak. Kendala
klaim-klaim yang kerapkali terjadi secara sepihak ini yang harus direduksi dan
dihilangkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kendala lainnya,
misal adanya biaya-biaya yang harus dikeluarkan seperti dalam penyusunan
rencana, tata usaha pemanfaatan, pengamanan areal, laporan kerja pemanfaatan
yang masih dipandang memberatkan oleh kelompok-kelompok masyarakat hutan.
Kendala-kendala lainnya masih banyak sesuai dengan permasalahan lokal pada
kawasan hutan yang akan dikelola.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Toh, walau
tantangan dan kendala masih menghadang, kebijakan <b>hutan kemasyarakatan</b> layak terus ditindaklanjuti oleh berbagai
pihak. Apalagi dinamika masyarakat hutan berkembang sangat cepat dan bisa tak
terkendali. Sedangkan, kawasan hutan memiliki luasan yang tetap secara hukum
dan cenderung menyempit berdasarkan perubahannya.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Hutan kemasyarakatan</span></b><span lang="EN-US">
merupakan persoalan yang penuh dinamika dan kompleksitas. Semua pihak harus
bisa berpacu untuk mewujudkan kesejahteran bersama. Dipandang secara luas,
pemberdayaan masyarakat hutan menjadi solusi yang tepat sasaran untuk mengatasi
taraf hidup mereka yang masih di bawah rata-rata kebanyakan masyarakat
Indonesia. Bila dikelola dengan baik dan saling sinergi, kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat hutan bisa terwujud dalam waktu singkat. Asalkan,
masing-masing pihak bisa memberikan kerja nyata yang signifikan. <o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-12214896253062461912016-02-17T22:05:00.000-08:002016-02-17T22:05:39.658-08:00Hutan Desa, Potensi dan Prospeknya<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi dan
prospek <b>hutan desa</b> untuk tujuan
kesejahteraan masyarakat berpeluang besar terwujud. Asalkan ada kerja sama yang
saling bersinergi di antara berbagai pihak yang berkepentingan dan berkaitan.
Tak hanya tujuan kemakmuran masyarakat yang tercapai, kelestarian ekosistem
hutan juga tetap terjaga dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
pembangunan desa beserta area-area sekitarnya. Dampak positif ini akan seperti
efek domino. Oleh karena itu, layak diperhatikan oleh berbagai pihak seperti
pemerintah, masyarakat desa, dan lembaga-lembaga lainnya dalam pemberdayaan
ekosistem hutan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi desa tak
hanya alamnya, tapi juga kearifan lokal sosial budaya yang ada di dalamnya.
Semua potensi tersebut memiliki nilai yang luar biasa tinggi, asalkan dikelola
dengan baik. Potensi alam </span></div>
<a name='more'></a>yang bisa memakmurkan masyarakat, misalnya: hasil
hutan kayu dan non kayu, pertanian, nilai estetika alam, dll. Potensi sosial
budaya, misalnya nilai-nilai adat istiadat yang masih terpelihara seperti
kuliner khas daerah, upacara adat, bentuk rumah dan tatanan sosial
kemasyarakatan, dll.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Salah bila
memandang <b>hutan desa</b> merupakan area
yang termarjinalkan. Kawasan hutan yang ada di dalam desa memiliki nilai yang
tinggi baik dilihat dari sudut pandang ekonomi maupun ekologis. Dengan sentuhan
pengelolaan yang sistematis dan profesionalitas, ia bisa menjelma menjadi
sumber daya ekonomi yang tak kalah dengan industri-industri lainnya. Walau
mampu memberikan kontribusi penghasilan tinggi, tapi nilai ekologisnya tak
mengalami kemunduran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Wujud nyata pemberdayaan sumber daya hutan desa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sebagai penopang
ekonomi sekaligus daya dukung ekologis, wujud nyata yang bisa berhasil
dikembangkan, contohnya pemberdayaan hutan di dalam kawasan desa untuk wisata,
pemberdayaan hutan untuk tujuan peternakan dan pertanian. Salah satu contoh
keberhasilan, yaitu Desa Wisata Kampung Naga di Banten. Sedangkan kawasan hutan
di dalam desa untuk kegiatan produksi pertanian dan peternakan, contohnya
pengembangan hutan tanaman pinus bersama masyarakat, perkebunan pohon kemiri
bersama industri pengolahan kemiri, industri kerajinan bambu dan kayu bersama
vegetasi bambu dan kayu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Rantai kegiatan
ekonomi dari keberadaan hutan itu memang panjang. Mulai dari sejak penanaman,
pemeliharaan, pemanenan, pengolahan bahan baku, pemasaran bahan baku ke luar
desa, sampai dengan produk-produk jadi yang berada di pusat-pusat perbelanjaan.
Bila dinilai dari awal sampai ujung, potensinya sangat luar biasa tinggi. Tentu
saja untuk mewujudkannya perlu adanya keterpaduan dalam bekerja sama dan adanya
modal keahlian dan ketrampilan yang selalu terasah dari waktu ke waktu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Perlu dukungan dari berbagai pihak yang saling
berkaitan<o:p></o:p></span></b></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-91690037147464475332016-02-13T17:04:00.005-08:002016-08-03T19:16:07.712-07:00Pembuatan dan Pemanfaatan Gum Rosin<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Gondorukem
merupakan sebutan lain dari <b><a href="http://petanitangguh.com/gum-rosin/" target="_blank">gum rosin</a></b>.
Ia merupakan komponen padat dari hasil proses penyulingan getah pinus atau
oleoresin. Dalam proses penyulingan juga dihasilkan minyak asiri yang mudah
menguap. Pemanfaatannya sangat banyak, terutama untuk bahan dasar aneka
industri mulai dari industri kertas, bahan additive, industri percetakan,
industri otomotif, alat elektronik, cat, kosmetika, batik, dll. Di pasaran
komoditas olahan getah pinus ini dibagi menjadi 4 grade, yaitu grade X (rex),
grade WW (white water), grade WG (window glass), dan grade N (nancy). Yang
jelas dari keempat grade tersebut harus memenuhi mutu A dengan kandungan
kotoran kurang dari 2% dan kadar air kurang dari 3%.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Proses pembuatan gum rosin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sebelum
dihasilkan gondorukem, getah pinus</span></div>
<a name='more'></a>akan mendapat serangkaian proses. Mulai dari
pengenceran getah pinus dengan cara penambahan terpentin untuk mempermudah
pemisahan kotoran dengan getahnya. Dengan diperoleh konsentrasi pengenceran
yang pas, getah yang berupa larutan tersebut didiamkan selama beberapa menit.
Berbagai macam kotoran akan mengendap dan air turun ke bawah karena massa
jenisnya lebih berat. Setelah proses pengendapan ini dirasa sudah cukup,
tinggal dilakukan pembuangan kotoran dan air.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Langkah
selanjutnya pembuatan <b>gum rosin</b>
yaitu pemasakan getah pinus. Pada tahap proses ini, akan dipisahkan bagian
minyak gondoruken dan terpentin. Ada dua teknik yang bisa diterapkan, yaitu
teknik pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung. Pada tahapan proses di
tangki pemurnian, merupakan penentu hasil gondorukem dan terpentin yang
dihasilkan. Apakah berkualitas bagus
atau jelek. Itulah kenapa dibutuhkan kecermatan dan ketrampilan saat proses
pemasakan. Walau getah pinus yang dihasilkan sudah bagus, tapi saat masuk
proses pemasakan tak berjalan dengan baik, hasilnya malah bermutu rendah.
Gondorukem yang dihasilkan memiliki titik lunak yang terlalu rendah, terjadi
kehangusan, atau terjadi pengkristalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Beberapa hal
yang harus benar-benar diperhatikan selama proses pemasakan, antara lain: saat
pemanasan harus dilakukan secara bertahap, pengaturan tekanan vakum, menjaga
jangan sampai terlalu besar angka tekanan uap dari uap penekan (<i>open steam</i>). Hal yang sama juga dalam
hal suhu pemanasan dan suhu peludangan (<i>canning</i>)
yang harus dijaga jangan sampai terlalu tinggi. Lakukan semua pengaturan pada
kondisi optimal sesuai dengan kemampuan dan kapasitas mesin destilasi yang
dipakai. Inilah kenapa kemampuan dan ketrampilan operator mesin sangat
menentukan kualitas gondorukem dan terpentin yang dihasilkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Gum rosin</span></b><span lang="EN-US"> berwujud padatan
dengan warna mulai dari kuning jernih sampai dengan kuning tua. Sedangkan
terpentin berwujud cairan dengan warna yang jernih. Kualitas atau mutunya
ditentukan oleh warna, titik lunak, dan kandungan kotoran. Indonesia sendiri
sudah memiliki standarisasi mutu produk olahan getah pinus ini. Dalam dunia
perdagangan, dikenal kelompok mutu I, mutu II, mutu II, dan mutu lokal. Salah
satu daerah penghasil gondorukem terbaik di Indonesia adalah Sulawesi Selatan.
Baik kapasitas produksi dan kualitasnya sudah dibuktikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Pemanfaatan gum rosin<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pemanfaatan yang
sudah umum diketahui banyak orang yaitu dalam proses pembuatan batik. Saat
mewarnai, pembatik mencelupkan pewarna yang sudah dicampur dengan gondorukem.
Saat ditorehkan ke sebuah kain, ia akan melekat pada kain tersebut. Selanjutnya
kain tersebut dipanaskan sambil dicuci untuk melarutkan gondorukem. Nantinya
yang tertinggal adalah bekas hasil tulisan atau goresannya. Industri batik di
nusantara sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah sehingga permintaan
gondorukem selalu tinggi dan kontinyu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam industri
elektronik, <b>gum rosin</b> berperan
sebagai precursor fluks yang biasa dipakai saat proses solder. Saat proses
solder berlangsung, timah panas mengandung 1% rosin sebagai inti fluks yang
akan membantu pengaliran logam cair sehingga meminimalkan adanya oksida pada
proses pembekuan timah. Hasil solderan akan matang, kuat, dan tampak rapi
mengkilap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam bidang
farmasi, gondorukem beserta produk turunannya bisa membentuk lapisan atau film
yang bagus untuk lapisan tablet dan kapsul. Selain itu bisa membantu proses
perumusan mikrokapsul dan nanopartikel dalam proses pembuatan obat. Pada
industri makanan, ester gliserol, sorbitol, manitol yang merupakan komponen
dasar rosin menjadi bahan dasar dalam proses pembuatan permen karet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam industri
cat beserta turunannya, gondorukem dipakai sebagai bahan dasar pembuatan aneka
cat dan minyak pelumas. Misalnya saja cat untuk kusen daun pintu berbahan dasar
kayu. Contoh lainnya, cat minyak yang dipakai oleh para pelukis. Terpentin
merupakan pelarut yang paling baik untuk jenis-jenis cat minyak ini.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dengan
mengetahui proses pembuatan dan pemanfaatan <b>gum rosin</b> atau gondorukem, sudah sepantasnya kalau produk hasil
hutan non kayu ini bisa sebagai penopang kesejahteraan masyarakat. Nilai
ekonomi yang tinggi, mulai dari hanya berupa getah pinus, lalu diolah menjadi
gondorukem, lalu diolah lagi menjadi bahan dasar aneka industri, sampai dengan
produk-produk barang yang biasa kita pakai sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-60867572545563458782016-02-12T14:00:00.003-08:002016-02-12T14:00:36.474-08:00Peluang dan Potensi Getah Pinus<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><b><a href="http://petanitangguh.com/oleo-pine-recines/" target="_blank">Getah pinus</a></b></span><span lang="EN-US"> memiliki nilai
ekonomi tinggi. Getah ini dibutuhkan oleh berbagai industri, mulai dari
industri kosmetik, bahan dasar aneka industri, farmasi dan pengobatan. Jadi,
tak mengherankan kalau banyak yang tertarik dengan bisnis ini. Entah itu petani
berskala kecil sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Dalam hal kecepatan
produksi dan kontinyuitas produksi jelas lebih menjanjikan bila dibandingkan
dengan pohon yang berorientasi produksi kayu saja. Pohon pinus akan
menghasilkan <a href="http://petanitangguh.com/gum-rosin/" target="_blank">getah pinus </a>sepanjang tahun sampai bertahun-tahun. Bila produktivitas
sudah jelek, toh kayunya masih bisa ditebang dan dijual. Sangat menggiurkan
bukan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Hutan pinus pada
umumnya banyak dijumpai di pegunungan. Namun, ia mampu tumbuh dengan baik di
mana saja. Kemampuan beradaptasinya tinggi, bahkan ia masih bisa tumbuh dengan
bagus di lahan kritis. Tak perlu perawatan dan pemeliharaan yang rumit. Bahkan,
ia jarang terserang hama dan penyakit. Dari segi estetika bentuk tanaman, pinus
memiliki nilai yang tinggi. Bentuk kanopi mengerucut, daun-daun jarum yang
tampak lembut, batang lurus, kulit beralur-alur tampak tua menjadikan ia sangat
cocok sebagai elemen taman. Tak perlu heran kalau di tempat-tempat wisata,
pohon berdaun jarum ini selalu hadir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Nilai plus pohon pinus</span></div>
<a name='more'></a> <o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Di samping
memiliki nilai estetika tinggi, semua bagian tanaman ini juga bernilai ekonomi
tinggi. Mulai dari daun, kulit pohon, kayu, dan getahnya. Getah pinus selalu
dicari oleh berbagai industri dan permintaannya terus-menerus meningkat. Produksi
getah juga bisa diatur secara kontinyu sehingga sangat berpotensial sebagai
sumber mata pencaharian atau sebagai sumber penghasilan. Tak perlu heran kalau
masyarakat yang menggantungkan hidup pada produksi getah berwarna putih ini
terbilang sejahtera.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Banyak
perusahaan yang siap menampung getah dari para petani. Harganya juga stabil dan
bagus untuk menjamin kehidupan para petani. Setiap wadah tempurung kelapa yang
dipakai untuk menampung lelehan getah
pinus hanya butuh beberapa saja untuk bisa penuh. Setelah penuh, getah
dikumpulkan hingga tercapai volume tertentu untuk selanjutnya dijual ke
perusahaan. Cara ini banyak dipraktekkan oleh para petani di daerah Gowa,
Sulawesi Selatan. Mereka bisa mandiri dan memiliki kemampuan mengelola
pohon-pohon yang miliknya dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sebagai pilihan
gantungan hidup, komoditas getah pinus
menjanjikan kesejaheraan dan kemakmuran masyarakat. Dibandingkan dengan pilihan
perladangan berpindah atau komoditas perkebunan dan kehutanan lainnya yang
penuh resiko. Terutama ancaman serangan hama penyakit yang terkadang sulit
dikendalikan. Misalnya saja, pohon karet yang rentan penyakit kuning, kelapa
sawit yang rentan dengan penyakit busuk batang. Pohon pinus sangat jarang
terserang hama penyakit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kendala tak begitu berarti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pengolahan getah pinus sebelum disetor ke
perusahaan juga sangat simple dan praktis. Dikumpulkan begitu saja dari batok
tempurung kelapa yang getahnya sudah kering sudah bisa langsung dijual. Mungkin
yang agak sedikit merepotkan petani saat mengumpulkan getah-getah kering yang
tertahan di bekas-bekas sayatan batang pinus. Kendala lainnya yaitu pada saat
hujan yang membuat tertundanya pengambilan getah. Toh, kendala tersebut bukan
persoalan yang rumit, secara keseluruhan, petani penyadap getah dari pohon
berdaun jarum ini banyak diuntungkan oleh alam maupun sistem pemasarannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bagi petani yang
masih belum begitu baik dalam hal tata kelola produksi dan pemasaran getah ini tak perlu khawatir, ada pola kemitraan dari
perusahaan-perusahaan yang siap mendampinginya. Terlebih bagi para petani yang
hanya memiliki luasan lahan terbatas. Mereka perlu kerja sama dengan
petani-petani lainnya dan dibina oleh perusahaan-perusahaan. Nantinya, akan ada
pembinaan mulai dari cara peningkatan produksi getah, pengolahan, sampai dengan
pemasarannya. Petani diuntungkan, perusahaan juga demikian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Keuntungan tak
hanya dirasakan oleh perusahaan maupun petani, pihak pemerintah juga akan
merasakan dampak positif dari adanya semua kegiatan ini. Terutama dalam hal
menjaga ekosistem hutan, keterjaminan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan,
keamanan hutan, dan keseimbangan ekosistem alamnya. Program-program pemerintah
yang berkaitan dengan hutan dan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan dengan
baik. Tinggal bagaimana pihak pengambil kebijakan ini bisa mewadahi semua
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya bersama-sama merasakan manfaatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Getah pinus</span><span lang="EN-US"> merupakan
komoditas strategis di dalam rantai aneka industri. Banyak produk-produk
industri yang memakai bahan dasar getah dari pohon bernama latin <i>Pinus merkusii</i>. Misalnya saja, terpentin
yang dipakai untuk mengkilapkan mebel kayu, cairan pembersih lantai yang
mengkilapkan lantai sekaligus membunuh kuman-kuman penyakit, aneka produk
farmasi yang dipakai untuk terapi pengobatan penyakit tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Rantai panjang
berbagai industri yang memakai bahan dasar getah
pinus jelas akan menjamin kelestarian bisnis ini dari hulu ke hilir. Manfaat
dan keuntungannya bisa dirasakan oleh banyak orang. Sekarang, tergantung pada
profesionalitas dari masing-masing pelaku bisnis yang terlibat dengan komoditas
hasil hutan nonkayu ini dalam hal pengelolaan produksi sampai dengan
pemasarannya. Sangat menarik bukan potensi dan peluang dari komoditas getah
ini.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-50636822448589907382016-02-03T22:52:00.000-08:002016-02-03T22:52:24.678-08:00Cara Membuat Arang Tempurung Kelapa dan Potensinya<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk
menghasilkan <b><a href="http://petanitangguh.com/coconut-shell-charcoal/" target="_blank">arang tempurung</a></b> kelapa
berkualitas tinggi, harus dilakukan dengan teknik dan prosedur yang benar.
Kadar air rendah, kandungan minyak terbang masih tinggi, daya ikat karbon juga
tinggi merupakan arang berkualitas tinggi yang banyak dibutuhkan oleh berbagai
industri. Arang seperti ini akan menghasilkan energi yang tinggi selama
pembakaran berlangsung. Potensi produk turunan arang yang bernilai ekonomi
tinggi, antara lain: briket dan bubuk karbon. Permintaan arang itu sendiri
terbilang besar dan kontinyu oleh berbagai industri, mulai dari industri
pengolahan makanan, pengolahan air bersih, sistem filterisasi air pada kolam
koi, industri baterai kering, industri kosmetik, dll.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Cara membuat <b>arang tempurung</b> </span></div>
<a name='more'></a>kelapa itu sendiri
tergolong mudah dan siapapun bisa melakukannya. Asalkan tersedia batok kelapa
di sekitar Anda dan lokasi pembuatan agak jauh dari permukiman penduduk.
Pasalnya, asap selama proses pembakaran tak sempurna terkadang sulit diprediksi
arahnya walau sudah memakai cerobong asap. <o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Cara membuat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Alat yang
dipersiapkan yaitu drum berkapasitas 200 liter. Supaya bisa menghasilkan arang
berkualitas tinggi, drum ini perlu dimodifikasi. Drum dibagi menjadi 4 bagian: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">bagian bawah dibuat terbuka, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">bagian atasnya terutup, tapi
bisa dibuka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">bagian cerobong, dan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">4.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">lubang-lubang udara di badan
drum. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk bagian cerobong, buat lubang
berdiameter 10 cm di bagian atas drum yang tertutup. Pasangkan cerobong
setinggi 30 cm pada lubang tersebut. Bahan untuk membuat cerobong ini bisa dari
seng, aluminum, atau bahan-bahan logam lainnya. Untuk bagian tubuh drum, buat 3
lubang yang dibuat berbaris mengelilingi drum. Tiap baris terdiri dari 4 lubang
yang berdiameter 13 mm. Jarak antar baris dibuat sepanjang 30 cm.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setelah alat pembakaran <b>arang tempurung</b> kelapa telah siap,
saatnya mulai membakar bahan bakunya, yaitu batok kelapa. Masukkan batok kelapa
ke dalam drum, lalu dimulai pembakaran, buka semua lubang-lubang yang ada di
badan drum, tutup bagian atasnya, biarkan sampai membara, tapi tidak sampai
timbul api. Asap akan keluar melalui cerobong asap selama pembakaran
berlangsung. Biarkan proses pendinginan berlangsung secara alami. Jangan
sekali-kali memadamkan bara api dengan air karena akan menghasilkan arang yang
tak matang atau cacat. Setelah pendinginan selesai, keesokannya dibongkar dan
hasilnya berupa arang yang hitam legam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Potensi
briket arang tempurung kelapa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Arang ini sudah bernilai ekonomi tinggi.
Permintaan sudah tinggi untuk kebutuhan berbagai industri. Misalnya saja dibuat
briket arang batok kelapa. Permintaan briket ini terbilang tinggi karena panas
yang dikeluarkan dari briket merata dan memberikan aroma yang khas pada
masakan. Selain itu rasa masakan dari hasil pembakaran arang juga lebih sedap
bila dibandingkan dari kompor gas. Ini yang menjadi kelebihan dari briket
arang. Kelebihan lainnya, untuk menghidupkannya lebih mudah dibandingkan dengan
arang kayu bakar. Kalori yang dikeluarkan dari arang batok kelapa tertinggi
dibandingkan dengan energi yang keluar dari kayu. Harganya ternyata jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan briket batu bara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk membuat briket <b>arang tempurung</b> kelapa terbilang mudah. Arang ditumbuk sampai
halus, lalu dicampurkan dengan kanji, lalu masukkan ke alat pencetak. Setelah
tercetak, lakukan pengeringan sampai kadar air terendah. Bentuk briket pada
umumnya berupa silinder yang bagian tengahnya berlubang. Ukuran dibuat standar
sehingga bisa dibakar menggunakan kompor jenis apa saja. Harga briket di
pasaran berkisar Rp 10.000 sampai dengan Rp 13.000 per kilogram.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Potensi
arang tempurung kelapa dalam filterisasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Di daerah yang airnya keruh, memiliki alat
penjernih air atau sistem filterisasi mutlak diperlukan. Air keruh yang
tercemar partikel-partikel tanah ini bisa dijernihkan dan diolah dengan sistem
filterisasi yang hasilnya berupa air layak konsumsi. Asalkan, air tersebut
bukan berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga deterjen yang jelas-jelas
sudah berubah total sifat alaminya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Arang
tempurung</span></b><span lang="EN-US"> kelapa dibutuhkan juga dalam sistem
filterisasi di kolam-kolam koi, kolam-kolam tambak untuk menjernihkan sekaligus
mengikat gas-gas ammonia, senyawa-senyawa logam. Senyawa-senyawa tersebut nanti
dinetralkan sebagian bekerja sama dengan bakteri nitrit, sebagian lainnya
dibebaskan ke udara melalu sistem mekanis yang ada di dalam alat filterisasi.
Untuk kolam-kolam breeding baik ikan konsumsi dan ikan hias memerlukan sistem
filterisasi yang bagus. Salah satu komponen yang dibutuhkan yaitu arang batok
kelapa ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kemampuan menyerap zat-zat aktif berbahaya
dan senyawa-senyawa logam ini dilirik oleh industri kosmetik untuk
menyempurnakan produk-produk kecantikan mereka. Terapi kecantikan dan kesehatan
tubuh memakai bubuk arang batok kelapa sebagai campuran ramuan kosmetik.
Biasanya dibuat dalam bentuk pasta. Arang juga mengandung mineral yang
dibutuhkan untuk kesehatan kulit. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dengan segala potensi yang ada pada <b>arang tempurung</b> kelapa di atas, ini
adalah peluang emas sebagai bisnis. Apalagi ketersediaan bahan baku begitu
melimpah di nusantara ini. Tinggal bagaimana kita jeli mengambil peluangnya.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-59859852099086891022016-02-01T05:14:00.000-08:002016-02-01T05:14:08.641-08:00Manfaat Tempurung Kelapa dan Potensi Bisnisnya<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Beberapa manfaat
<b><a href="http://petanitangguh.com/coconut-shell-charcoal/">tempurung kelapa</a></b> yang memiliki nilai
ekonomi tinggi, antara lain: aneka kerajinan produk-produk kreatif, sumber
energi, dan olahan makanan. Kesemuanya memiliki potensi bisnis yang tinggi dan
bisa menjadi sumber pencetak uang. Apalagi daya dukung untuk keperluan ini
sudah tersedia di bumi nusantara. Misalnya saja, pohon kelapa yang pasti ada di
setiap wilayah Indonesia dan beroperasinya industri pengolahan buah kelapa yang
tersebar merata di berbagai daerah. Tempurung atau batok kelapa yang dilabeli
sebagai limbah dari industri pengolahan buah kelapa sudah pasti tersedia secara
kontinyu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi yang
besar seperti ini tentu tak boleh disia-siakan begitu saja. Batok kelapa yang
bernilai ekonomi rendah tersebut bisa diolah lebih lanjut menjadi produk-produk
bernilai ekonomi tinggi. Dengan tangan-tangan kreatif, batok kelapa bisa dibuat
aneka kerajinan seperti aneka peralatan dapur, hiasan dinding, gantungan kunci,
kap lampu, dll. Batok kelapa yang dibakar menjadi aran bisa menjadi sumber
energi seperti layaknya arang kayu dan batu bara. Masakan yang diolah
menggunakan arang batok kelapa terbukti memiliki aroma khas pada makanan
sekaligus melezatkannya.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Tempurung kelapa</span></b><span lang="EN-US"> yang
diolah menjadi arang, memiliki kemampuan menyerap logam-logam terlarut yang
sangat bagus. Ini sangat bagus untuk diterapkan di industri-industri yang
memiliki limbah cair untuk menetralisir dari senyawa-senyawa logam yang
berbahaya seperti timbale (Pb), besi (Fe), dan tembaga (Cu). Pada instalasi
penjernihan air untuk kolam, arang batok kelapa terbukti efektif menjernihkan
air sekaligus memperbaiki sifat fisika, biologi, dan kimiawi air. Bahkan hasil
air filterisasi yang memakai arang ini pun memenuhi standar kesehatan sehingga
layak dikonsumsi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Batok kelapa
yang dibakar dan asapnya dibuat menjadi cairan bisa dimanfaatkan sebagai zat
pengawet untuk daging dan ikan. Dengan cara teknik tradisional, di atas asap
pembakaran batok kelapa ditempatkan daging atau ikan. Hasilnya ikan atau daging
asap yang mampu bertahan berbulan-bulan. Dengan teknik modern, asap hasil pembakaran batok kelapa bisa dibuat dalam bentuk cairan
minyak. Cara pemakaiannya mudah karena tinggal mengoleskan cairan asap ke
daging atau ikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi bisnis <b>tempurung kelapa</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Aneka produk kreatif kerajinan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bisnis produk kreatif kerajinan berbahan dasar batok kelapa
berpotensi meraup laba tinggi. Pasalnya, nilai jualnya sangat tinggi
dibandingkan dengan nilai asal bahan bakunya. Dari onggokan satu kilogram batok
kelapa yang harganya Cuma 800-1.000 Rupiah bisa dihasilkan aneka kerajinan
seperti gantungan kunci senilai 100 ribu Rupiah. Tergantung produk kerajinan
yang akan dihasilkan, nilanya bisa lebih dari itu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Market yang disasar juga luas, masyarakat umum. Misalnya saja, untuk
souvenir pernikahan yang dibagi-bagikan ke para tamu undangan. Aneka hiasan
perabotan dalam rumah, untuk menyasar market rumah tangga. Aneka mainan
tradisional bertema edukasi yang menyasar market anak-anak pelajar. Aneka
produk kerajinan berbahan dasar batok kelapa juga menyasar pasar luar negeri
karena banyak diminati oleh konsumen luar negeri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Arang batok kelapa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Arang batok atau <b>tempurung kelapa</b>
dibuat dengan metode pembakaran tak sempurna. Arang ini memiliki kandungan
energi yang tinggi sehingga sangat bagus untuk memasak berbagai aneka masakan
karena bisa menguatkan aroma dan menambah kelezatan suatu masakan. Arang ini
bisa diolah kembali menjadi bentuk briket yang disebut briket batok kelapa.
Konsumen yang disasar mulai dari skala rumah tangga, rumah makan, restoran,
sampai dengan hotel. Selain diolah menjadi briket bisa juga dibuat dalam bentuk
pasta dan dipadatkan sebagai elemen baterai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">3.<span style="font-size: 7pt; font-stretch: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pengawet bahan makanan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Asap
yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa bisa mengawetkan daging dan ikan.
Asap ini bisa dibuat dalam bentuk cairan. Cairan ini banyak dibutuhkan oleh
industri-industri pengawetan makanan berbahan baku daging dan ikan. Kualitas
daging dan ikan yang diawetkan dengan cara ini bernilai tinggi sehingga banyak
disukai oleh para konsumen. Tambahan lagi, aman dikonsumsi dan tak mengandung
zat-zat berbahaya bagi tubuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Banyak sekali
manfaat yang diperoleh dari <b>tempurung
kelapa</b>. Dari semula yang tampak tak bernilai menjadi sesuatu yang bernilai
tinggi. Dengan mengekplorasi ide, kemampuan, ketrampilan, dan niat
sungguh-sungguh, banyak peluang bisnis tercipta dari limbah buah kelapa ini.
Banyak kisah sukses pengusaha yang menekuni bisnis berbahan dasar batok kelapa
ini. Beberapa pengusaha sukses merambah pasar luar negeri sehingga berhasil
mencuri perhatian buyer kelas kakap.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi bisnis
berbahan dasar <b>tempurung kelapa</b> akan
terus tumbuh dan berkembang. Ia tak akan pernah lekang oleh waktu karena buah
kelapa termasuk kebutuahn dasar manusia. Pohon kelapa selamanya akan dibutuhkan
oleh umat manusia untuk berbagai kebutuhan dan keperluan. Dari kebutuhan primer
seperti pangan dan papan. Jadi, menekuni bisnis berbahan dasar tempurung kelapa
akan terjamin kontinyuitas dan keberlanjutan usaha dari waktu ke waktu. Tinggal
bagaimana Anda mengelola dan memanajemen bisnis itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-31839019159179870682016-01-30T14:49:00.000-08:002016-01-30T15:01:11.411-08:00Asa Menjanjikan Penyadap Getah Pinus<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bagi <a href="http://petanitangguh.com/oleo-pine-recines/"><b><span style="color: yellow;">penyadap getah pinus</span></b></a>, rutinitas keluar masuk hutan sudah menjadi hal yang biasa. Aroma
pohon pinus, getah pinus, embun pagi sudah menjadi bagian dari nafas mereka.
Seperti kehidupan masyarakat penyadap getah pinus di Toraja, Gowa, Sulawesi
Selatan dan sekitarnya. Sebagai sumber penghidupan, semakin banyak getah pinus
yang disadap berarti ada jaminan kesejahteraan pada diri mereka. Dengan teknik
penyadapan yang sudah mereka kuasai, setiap ada penambahan hutan kelolaan akan
disambut dengan suka cita. Ini berarti garapan akan selalu ada dan kelangsungan
pekerjaan mereka terus-menerus ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span lang="EN-US"></span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Teknik koakan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Teknik
penyadapan yang sudah akrab mereka lakoni yaitu teknik koakan (melukai batang
pohon sampai ke bagian kayu). Setiap pohon pinus yang sudah layak siap diambil
getahnya, dibuat koakan berbetuk U terbalik. Koakan dibuat oleh penyadap dengan
jarak sekitar 30 cm dari permukaan tanah. Kedalaman koakan sekitar 1-2 cm
dengan lebar 5 cm. Koakan yang dibuat harus mencapai bagian kayu. Pada tiap
pohon bisa dibuat lebih dari 1 buah koakan, tergantung diameter pohonnya.
Bagian yang sudah dikoak, akan mengeluarkan cairan kental yang berwarna
keputih-putihan. Cairan ini akan mengalir melalui talang dan tertampung pada
suatu wadah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Rutinitas
masyarakat penyadap getah pinus<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setiap hari,
seorang penyadap getah pinus mampu mengurusi pohon pinus sebanyak 1.000 batang
atau hutan pinus seluas 1,5 ha. Tergantung pada kondisi areal kerja hutan yang
digarap, bila kondisi topografi hanya sedikit yang curam, produktivitas
penyadapan bisa ditingkatkan. Budaya masyarakat hutan biasanya memiliki jam
kerja yang disesuaikan dengan ritme kehidupan mereka. Penerapan jam kerja
layaknya di suatu perusahaan-perusahaan jelas tidak cocok untuk para penyadap
ini. Mereka tergolong pekerja yang punya keahlian atau ketrampilan khusus
sehingga untuk megetahui berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengelola
hutan pinus berdasarkan luasan hutan dan jumlah pohon yang siap produksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setiap hari,
dalam satu kelompok tani kerja, mereka membawa peralatan kerja seperti cangkul
koakan, talang, sprayer, ember, drum, batu asah, sendok colek, sarung tangan,
sepatu boot, dan drum plastik. Peralatan lengkap ini dibutuhkan untuk membawa
hasil dari menyadap getah pinus. Kendala yang terkadang membuat mereka urung
bekerja yaitu hujan di pagi hari. Biasanya, keesokan harinya baru mereka mengambil
hasil sadapan mereka. Dalam teknik penyadapan, mereka juga mengenal
teknik-teknik penyadapan lainnya seperti goresan, bentuk V, dan bor. Namun,
dalam prakteknya di lapangan, sistem koakan yang paling banyak dipakai karena
dinilai lebih pas saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Setiap dua hari
sekali, dilakukan perangsangan pada tiap luka bekas sadapan. Tujuannya, untuk
mencairkan kembali getah pinus dengan semprotan cairan bahan kimia tertentu.
Ada penyadap yang memakai bahan kimia cairan asam sulfat, asam oksalat, CuSO4,
dan bolus alba. Dengan prosedur dan teknik penyadapan yang benar, bisa
dihasilkan getah berkualitas. Dalam hal soal kualitas getah, dibedakan menjadi
dua, yaitu mutu A dan mutu B. Kualitas mutu A ditandai dengan warnanya yang
putih bening, tak dijumpai adanya campuran benda-benda asing, kadar air kurang
dari 3%. Sedangkan kualitas mutu B, ditandai dengan warnanya yang keruh
kecoklatan, terdapat benda-benda asing, kadar air lebih dari 3%.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Kendala yang dihadapi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Seringkali penyadap
getah pinus menjumpai produktivitas getah pinus yang menurun. Hal ini bisa
disebabkan oleh faktor internal pohon, faktor eksternal, dan teknik perlakuan
penyadapan. Faktor yang sering menjadi sumber penyebab penurunnya produktivitas
yaitu kesehatan pohon yang menurun akibat perlakuan sadapan yang terkadang
berlebihan. Misalnya saja, jumlah koakan dalam satu pohon yang terlalu banyak
sehingga pertumbuhan pohon tersendat. Pertumbuhan yang terhambat ini akan
membuat rapuh batang pohon. Bila tak kuat, selain tak berproduksi getah, ia
akan mudah patah diterjang angin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kendala lainnya
yang sering dijumpai yaitu tingkat kesuburan tanah yang rendah. Walau pohon
pinus bisa tumbuh di daerah apa saja, tapi untuk produktivitas yang bagus
memerlukan tingkat kesuburan yang baik. Butuh unsur-unsur hara dalam jumlah
cukup dan bahan organik yang cukup pula. Pohon pinus akan berproduktivitas
optimal bila tempat tumbuhnya juga memenuhi persyaratan, seperti curah hujan
rata-rata kurang dari 2000 mm/th, suhu di kisaran 22-28<sup>0</sup> C,
ketinggian tempat antara 400-700 m dpl. Pohon pinus sudah mulai disadap pada
umur 10 tahun. Produktivitas mulai menurun sesuai dengan tingkat perlakuan yang
diterimanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Asa masyarakat penyadap
getah pinus tentu adanya jaminan kesejahteraan pada kehidupan mereka. Rutinitas
pekerjaan mereka tiap hari di dalam hutan pinus bisa menopang kehidupannya
sekaligus sebagai bagian dari ritme budaya masyarakat. Adanya ikatan ini akan
berdampak positif secara keseluruhan. Entah terhadap masyarakat, perusahaan,
pemerintah, dan ekosistem hutan itu sendiri. Berprofesi sebagai penyadap getah
pinus tak kalah hebatnya dengan profesi-profesi lainnya. Bahkan bisa saja malah
menjanjikan kesejahteraan yang lebih.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-89254485318539995342016-01-26T03:00:00.002-08:002016-01-26T04:20:31.015-08:00Makassar Kota Dagang, Dulu hingga Sekarang<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US"><a href="http://petanitangguh.com/">Makassar</a></span></b><span lang="EN-US"> memiliki
pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia dalam kurun dekade ini. Rata-rata
lebih dari 9% tiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini berkat adanya
dukungan pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara gencar dan massif.
Mulai dari pembangunan sarana bandara internasional, pelabuhan bongkar muat,
jalan, sarana angkutan transportasi serta fasilitas-fasilitas umum yang
mendongkrak roda perekonomian di kota yang dulunya bernama Ujung Pandang
semakin tumbuh tinggi. Ke depannya, perkembangan kota yang sempat jadi ibu kota
Negara Indonesia Timur ini akan semakin pesat karena rencana proyek pembangunan
infrastruktur sedang berjalan.</span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Pusat perdagangan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi ini tak lepas dari sejarah kota ini sejak jaman Kerajaan Gowa. Kota
ini merupakan salah satu pusat perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Sampai-sampai pihak asing seperti Portugis dan Belanda kepincut untuk
menguasainya sebagai salah satu wilayah daerah kekuasaan perdagangan. Sebagai
pintu gerbang penting untuk lalu lintas perdagangan berbagai komoditas seperti
rempah-rempah yang bernilai tinggi pada saat itu, kota ini berhasil ditaklukan
oleh Belanda bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan sekutu di sekitarnya yang
memaksa Kerajaan Gowa-Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kota yang
terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi termasuk kota metropolitan yang
bersaing dengan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, Bandung, bahkan
Jakarta. Jumlah penduduk yang berkembang semakin pesat, diikuti pembangunan
infrastruktur yang semakin baik dan lengkap, menambah potensi kota ini sebagai
pusat bisnis semakin tinggi. Penduduknya multietnis layaknya di kota-kota besar
lainnya, ada suku Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Masyarakat
multietnis seperti ini mudah menerima perubahan ke arah yang lebih baik dan
lebih maju.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Potensi lokal yang mendunia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi kota ini
yang mampu menarik masyarakat dunia selain tempat berbisnis, mulai dari budaya,
tempat-tempat wisata, kuliner khas <b>Makassar</b>.
Sebagai pusat bisnis dan wisata, pintu gerbang masuk untuk menerima kedatangan
tamu yang datang bisa dari lewat udara, laut, dan darat. Kota yang dulunya
bernama Ujung Pandang ini memiliki Bandara Internasional Sultan Hasannudin yang
sudah beroperasi secara penuh. Dari jalur laut terdapat Pelabuhan
Soekarno-Hatta yang menerima kapal penumpang sekaligus terminal penumpang. Baik
dari bandara maupun pelabuhan sudah tersedia lengkap aneka alat transportasi
yang akan mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kelengkapan
sarana infrastrukur seperti ini berimbas ke sektor-sektor ekonomi strategis
lainnya seperti bidang perhotelan, perbelanjaan, hiburan, dan kantong-kantong
bisnis lokal lainnya. Hotel-hotel berdiri tersebar ke berbagai sudut kota,
mulai dari hotel berkelas melati sampai dengan hotel berbintang. Konsep MICE
diterapkan untuk hotel-hotel yang berdiri di kota ini sehingga selalu ada
berbagai penyelenggaraan internasional setiap pekan. Seiring dengan tumbuhnya
bangunan hotel, tumbuh juga pusat-pusat perbelanjaan di berbagai sudut kota. Ada
lebih dari 10 buah pusat perbelanjaan besar di Kota <b>Makassa</b>r dan akan semakin bertambah untuk tahun-tahun mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Potensi wisata dan bisnis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Wisata alam yang
tersaji dan siap dinikmati oleh para wisatawan sudah tersedia di kawasan ini,
antara lain: Pantai Losari, Benteng Fort Rotterdam, Trans Studio, Pulau-pulau
cantik seperti pulau akarena, khayangan, Barombong, dll. Terdapat juga tujuan
untuk para wisatawan minat khusus yang ingin menikmati suasana desa seperti
yang disuguhkan oleh Desa Wisata Delta Lakkang. Masih banyak
destinasi-destinasi eksotis lainnya di sekitar kota ini. Akses untuk menuju
destinasi-destinasi tersebut sudah tersedia lengkap dengan kualitas baik
sehingga para wisatawan dijamin merasakan kenyamanan selama ke tempat tujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Tak kalah dengan
keindahan wisata alamnya, aneka kuliner khas <b>Makassar</b> siap menggoyang lidah Anda untuk segera mencicipinya.
Kuliner khas yang benar-benar berselera, antara lain: coto Makassar, roti
maros, jalangkote, bassang, palubatung, pisang ijo, kue tori, sop konro, sop
saudara, dll. Coto <b>Makassar</b>
merupakan kuliner yang sudah akrab dikenal oleh orang di banyak tempat. Bahkan
sampai ke luar negeri. Di Singapura, ada kawasan kampung Bugis yang selalu
menyajikan jenis makanan ini untuk para tamu yang berkunjung. Orang Bugis
dikenal sebagai pelaut ulung sehingga peninggalan jejaknya banyak tersebar di
berbagai daerah. Bahkan sampai ke Australia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Makassar</span></b><span lang="EN-US"> juga terkenal
dengan lembaga pendidikannya. Di kota ini ada sekitar 70-an perguruan tinggi
dan sekolah tinggi yang tersebar di berbagai sudut kota. Tidak mengherankan
kalau banyak lulusan SMA yang memilih kota ini sebagai tujuan untuk menimba ilmu.
Terutama untuk generasi muda yang berada di kawasan Indonesia timur.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kota <b>Makassar</b> berpotensi akan semakin lebih
maju seiring dengan pembangunan di berbagai bidang yang sedang dikerjakan dan
yang akan dikerjakan ke depannya. Bagi para investor, perkembangan ini tentu
sangat potensial sebagai lahan investasi bisnis mereka. Bisa dilihat dari
dukungan sumber daya manusia, potensi alam, sistem birokrasi yang cepat dan
transparan dari pihak-pihak penyelenggaraan negara.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-29188205221603979952014-06-02T16:02:00.000-07:002014-06-02T16:02:40.456-07:00Cerita dari Sepatu-Sepatu Rusak Jokowi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKtmp54_G8u6ucTmA-7_FEH1JP0kFsFeJXoZrlZU1acHt8_QeKsWKmuxn4C8UjH3PSwOEE5_S7Es2FeUvgiNuZVOX70_cUXnBiO2OUdfarWQPswRfSs23M2-dt7wpp3PTVg88roiuAf9k/s1600/sepatu+jokowi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKtmp54_G8u6ucTmA-7_FEH1JP0kFsFeJXoZrlZU1acHt8_QeKsWKmuxn4C8UjH3PSwOEE5_S7Es2FeUvgiNuZVOX70_cUXnBiO2OUdfarWQPswRfSs23M2-dt7wpp3PTVg88roiuAf9k/s1600/sepatu+jokowi.jpg" height="207" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;">
<i>Bukan tingginya gunung menjulang di depan sana yang membuatmu rusak, namun
kerikil-kerikil di bawah sepatumu- lah yang menghabisimu...</i> —Mohammad Ali .</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sejak masih
muda, lelaki kerempeng berusia lima puluh dua tahun ini memiliki hobi naik
gunung. Semasa masih kuliah ia ikut Silvagama, organisasi mahasiswa pecinta
alam Fakultas Kehutanan. Hampir semua gunung di Jawa dan Sumatera telah
ditundukkannya. Seperti yang ia ceritakan dalam sebuah wawancara, meski postur
tubuhnya paling kecil di antara teman-temannya, ia selalu sampai di puncak
lebih dulu dibandingkan teman-temannya. Tentu saja bukan karena postur tubuhnya
yang kecil sehingga bisa bergerak lebih cekatan. Bukan pula karena sepatu dan perlengkapan
naik gunung yang dibawanya. Hasrat kuat untuk melihat dunia dari tempat paling
tinggi itulah yang membawanya ke puncak. Kita tak tahu kecamuk kepala macam apa
ketika ia melihat kehidupan di bawah dari tempat paling tinggi, di antara
langit dan awan-awan...</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dua puluh
tahun kemudian, lelaki yang akrab disapa Jokowi ini kembali naik gunung. Namun
bukan gunung dalam pengertian yang sebenarnya. Gunung yang didakinya sekarang adalah
gunung kekuasaan politik. Jenis gunung yang bisa membuat seorang tanpa nama
memeroleh kemasyhuran tiada tara; juga gunung yang memiliki kuasa menyulap
orang terhormat menjadi yang paling laknat. Gunung kekuasaan pertama, adalah
jabaan walikota Solo atau Surakarta, telah didakinya dua kali. Lalu muncul
gunung kedua: Jabatan Gubernur di pusat kekuasaan negeri ini—Jakarta. Dari
seorang yang boleh dikatakan anonim di belantara ibukota negara yang ganas, ia
mendakinya tanpa keraguan, dan berhasil. Puja-puji menghampirinya dari hampir
segenap lapisan masyarakat. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Hampir dua
tahun ia berada di puncak kekuasaan Jakarta sebelum pesta lima tahunan negeri
ini menantangnya untuk mendaki gunung kembali. Kini bukan sembarang gunung. Bahkan
mungkin gunung-gunung yang pernah didakinya semasa mahasiswa tak seberbahaya
gunung yang satu ini. Inilah gunung kekuasaan paling menantang sekaligus paling
mengerikan yang pernah melahirkan puja-puji dan caci maki bagi yang coba-coba
mendakinya. Ia bukan tipe pengecut yang suka menghindar dari sebuah tantangan.
Sejak di Silvagama hampir tiga puluh tahun lalu ia dididik memiliki jiwa
seorang pendaki yang tak boleh mundur dari tantangan atau ancaman sebuah
gunung. Malah mungkin sebaliknya. Lewat gunung kekuasaan paling tinggi
inilah—jabatan presiden—ia ingin
membuktikan misteri dari setiap perasaan dan gejolak benaknya kala telah sampai
di puncaknya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Saya tidak
akan membicarakan pendakian gunung yang dilakukannya lewat hal-hal besar yang
menggetarkan: lobi elite politik yang canggih dan elegan, pertunjukan kekuasaan
yang akbar, dan menyihir rakyat hanya sebatas penonton dari aksi teatrikalnya
yang ambisius. Sebaliknya, sesuai dengan karakter lelaki yang akrab dipanggil
Jokowi ini, saya akan berbicara pendakiannya lewat kisah alas kaki atau sepatu
yang dipakainya dalam pendakian. Seorang pemikir Amerika Latin yang akhir-akhir
ini sedang berjuang menghadapi penyakit kanker pernah mengatakan bahwa seorang
penulis hebat mesti bisa menemukan hal-hal kecil yang tidak pernah dilihat
orang sebelumnya, hal-hal yang seringkali diremehkan oleh para intelektual kita
yang sudah begitu terperangkap pada konsep-konsep besar dan tak operatif pada
situasi dan kondisi terkini. Hal-hal kecil yang ia temui di lapangan ini
menjadi alat untuk meneropong misteri kehidupan ini, teruama misteri dari
kepedihan orang-orang miskin dan masyarakat yang ia temui. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Saya belum
tahu sepatu apa yang dipakainya saat menaklukkan gunung demi gunung di Jawa dan
Sumatera semasa masih menjadi mahasiswa. Di tahun 80-an, perlengkapan mendaki
gunung belum selengkap dan semodern sekarang. Namun yang paling jelas, sebagai
seorang pendaki ia mesti memilih jenis sepatu yang memiliki kemampuan untuk
mencengkam tanah atau bebatuan yang diinjaknya, jenis sepatu yang tak membuat
seorang pendaki mudah terpeleset oleh tanah becek atau bebatuan licin. Ia harus
menautkan sol sepatunya dengan rumput, kerikil, bebatuan, atau lumpur yang ada
di bawah telapak kakinya. Gagal menautkan sol sepatu dengan permukaan tanah
atau bebatuan sama saja dengan membuat dirinya terancam terpeleset, jatuh ke
jurang, atau terbentur batu. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dua puluh
tahun setelah meninggalkan kampus dan tak lagi mendaki gunung riil, ia
ditantang untuk mendaki gunung kekuasaan di kotanya: ia didorong-dorong menjadi
walikota Solo. Belajar dari kebiasaan mendaki gunung semasa kuliah dulu, ia
memperhitungkan dengan baik jenis sepatu yang akan dipakainya untuk melakukan
pendakian. Dalam pengertian riil, ia tak akan memakai sepatu mahal dan berkilat
yang akan mempersulitnya dalam inspeksi ke berbagai ruang kota Solo yang saat
itu masih sangat semrawut dan tak tertata. Rakyat yang ia pimpin akan menjaga
jarak kalau ia memakai busana dan sepatu yang mentereng. Ia tahu benar
keseimbangan posisi politiknya ditentukan oleh rakyat yang ia pimpin. Sama
seperti pengalaman mendaki gunung Slamet, Semeru atau pun Kerinci, ia harus
menggunakan sepatu yang membuat kakinya terpacak kuat ke bumi meski jalan yang
dilalui terjal. Pertimbangan ini yang membuatnya memakai sepatu sepatu-sepatu
tak bermerk murahan. Tidak jarang ia memakai sepatu itu sampai bolong-bolong di
beberapa bagian. Solnya diganti beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar tak
bisa diperbaiki lagi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kebiasannya
dalam memakai sepatu—dan baju serta celana murah—ini sama dengan yang dilakukan
oleh para pemimpin dunia yang masyhur karena kesederhanaannya. Di belahan dunia
Arab, kita mengenal sosok Ahmadinejad di Iran. Dalam kasus Ahmadinejad, kita
menemukan sosok pemimpin yang kesederhanaannya lebih ekstrem. Penampilannya
jauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi jadi selebriti. Rambutnya
kusam seperti jarang menggunakan shampoo. Dan sepatunya hanya satu, bolong
disana-sini mirip alas kaki tukang sapu jalanan di belantara Jakarta. Di
belahan Amerika Latin, kita mengenal sosok presiden Mujica di Uruguay, Fernando
Lugo di Paraguay, Hugo Chavez di Venezuela, Fernando Correa di Ekuador, atau
bahkan Fidel Castro di Kuba. Sebarisan pemimpin politik tertinggi di Amerika
Latin itu memiliki cara hidup yang hampir sama dengan Ahmadinejad: memakai
sepatu murahan dan cara hidup sederhana untuk mengenal denyut nadi lapisan
masyarakatnya yang paling tertindas. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Berbekal
sepatu murahan itu, Jokowi membangun hubungan batin dengan warga Solo. Ia
memasuki pasar-pasar, keluar masuk gang dan jalan becek atau berlubang di
seluruh Solo, menyusuri bantaran Bengawan Solo, bertemu dengan warga desa dan kotanya
yang paling miskin. Sepatu yang sampai jebol-jebol itu mengantarkannya
menyaksikan dunia mikro yang ia percayai bisa menyuplai kebenaran dari semesta persoalan
yang disembunyikan oleh angka-angka dan kategori BPS yang terlalu suka menjilat
atasan dan menyesatkan. Dari sana pula ia menyulap Solo dari kota yang semrawut
sampai menjadi kota yang tertata dan nyaman ditinggali oleh warganya. Di tengah
iklim politik yang mendorong para elite untuk menumpuk kekayaan ia justru
menjadi juru bicara tak mengenakkan bagi kemiskinan di Solo. Tak seperti
LSM-LSM dan donor-donor yang menjual kemiskinan untuk untuk kepentingan dirinya
sendiri, ia menyaksikan wajah kemiskinan di Solo dan kemudian berusaha
merubahnya. Jaminan kesehatan dan pendidikan diberikan. Hypermart dibatasi.
Sebaliknya, pasar tradisional dihidupkan dengan berbagai sarana pendukung.
Pedagang kaki lima ditata lebih baik serta diberi suntikan modal sehingga
pengunjung Solo meningkat setiap tahunnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kisah
pendakian kekuasaannya berlangsung sukses lima tahun kemudian. Dalam pemilihan walikota, ia tak
perlu memasang poster, baliho, atau kampanye yang berisik untuk terpilih
kembali. Sepatunya berhasil menundukkan gunung kekuasaan di kota kelahirannya.
Kisah keberhasilannya iu bahkan dilansir berbagai media hingga mendapatkan
ganjaran penghargaan inernasional. Partai pengusungnya, PDI-P, yang tertarik
dengan memintanya mendaki gunung kekuasaan yang lebih tinggi: Jabatan Gubernur
di Jakarta. Ia tak tahu apakah ini tantangan atau ancaman. Tujuh tahun
membenahi kota Solo membuatnya melupakan kemewahan dan kesenangan diri dan
keluarganya. Tangan dan kakinya telah terikat secara kuat dengan nasib
orang-orang yang tak beruntung. Bagaimana ia bisa menolak tawaran agung dari
Tuhan untuk menyambungkan batinnya terus menerus dengan massa rakyat tertindas?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sebagai pemain
politik yang relatif baru, ia hampir menjadi bahan tertawaan ketika bersaing
dengan kontestan-kontestan lain di Jakarta yang dibualkan lebih berpengalaman.
Namun tanpa diduga, dalam putaran pertama ia meraih suara terbanyak. Masuk ke
putaran kedua, gubernur petahana yang angkuh, Fauzi Bowo berhasil
dijungkalkannya. Proses kemenangannya dalam pilkada di Jakarta itu mirip dengan
kisah kemenangan Ahmadinejad dalam pemilu Iran di tahun 2005. Pada 24 Juni 2005
Ahmadinejad menjadi bahan pembicaraan seluruh dunia, karena berhasil menjadi Presiden
Iran setelah mengalahkan para mullah, ulama, dan<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">
</span></em><em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-style: normal; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">militer</span></em>
revolusi yang menyalonkan diri dalam pemilihan umum. Awalnya ia sangat tidak
diperhitungkan. Tapi rakyat Iran yang cenderung cerdas dan memiliki kesadaran,
mempunyai rencana dan harapan lain. Tanpa diduga Ahmadinejad berhasil memenangi
pemilu dengan 61% suara, jauh di atas Rafsanjani yang hanya memperoleh 35%.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Setelah
memenangkan pertarungan memperebukan kursi Gubernur, Jokowi kembali mengenakan sepatu-sepatunya
yang bolong di sana-sini untuk mendekati berbagai lapisan masyarakat. Sepatu
tanpa merk atau dengan merk murahan itu yang membawanya keluyuran memasuki
jalanan dan gang desa dan kota, keluar-masuk pasar, menyelinap di antara
pemukiman-pemukiman miskin serta bertemu dengan anak-anak muda dan orang-orang
yang merindukan perubahan nyata. Kelompok kaum miskin kota Jakarta-lah yang
memandunya menyaksikan wajah lain ibukota yang dari kotak televisi dipenuhi
oleh kehidupan glamor artisnya, kemewahan sekaligus ke-ugal-ugal-an para elite
politiknya, dan ritme kerja orang-orang kantorannya yang tinggi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam kuliah
umum di Universitas Pasundan setahun lalu, Jokowi menunjukkan darimana ia
melihat peta slum are atau pemukiman kumuh di Jakarta: <i>“Ada 360 slum area di Jakarta raya. Dari lantai 40-60 Gedung-gedung
Soedirman-Thamrin orang bisa melihat semua slum area itu. Kita bisa melihat
kawasan kumuh yang membikin hati kita menangis. Setiap hari saya menyaksikan
itu semua untuk menghidupkan mata batin dan mata spiritual saya,” ujarnya.</i> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Maka begitu
sampai di puncak kekuasaan, sepatu-sepatu jebol yang dipakainya membongkar
laporan palsu kemiskinan yang dibuat oleh BPS. Sewaktu pertama datang ke
Jakarta ia bertanya berapa banyak penduduk miskin di Jakarta ia mendapatkan
angka orang miskin 3,8% sedangkan yang rentan miskin 37%. Tapi ketika ditanya
apa bedanya miskin dan rentan miskin tak ada yang bisa menjawab. Ia tahu
angka-angka tersebut adalah istilah-istilah semu yang diciptakan karena kita
takut menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Sebagian besar anggaran pembangunan
itu jatuhnya pada orang-orang berpunya. Itu sebabnya ketika kita membukanya ke
publik, akan kelihatan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan rakyat
miskin akan tampak mengerikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sebagai
solusinya, ia memberikan 60-70% anggaran pemprov diberikan pada usaha untuk
memberantas kemiskinan, menyediakan infrastruktur yang membuat mereka bisa
bertempur dan menundukkan kemiskinan yang menderanya, dan menjadikan Jakarta
sebagai rumah bagi semua orang, bukan rumah hanya bagi beberapa orang berpunya
saja. Pekerjaan ini membutuhkan ketekunan. Dan kadang-kadang membutuhkan
perjuangan yang tak selamannya bisa dijelaskan pada wakil rakyat yang tak
pernah bersenuhan tangan langsung dengan rakyatnya sendiri. Dalam sebuah
wawancara dengan stasiun ABC Australia, ia mengungkapkan bahwa “Selama tiga
puluh tahun, hampir tak ada perhatian serius yang diberikan pada rakyat
miskin.” Karena pilihannya ini, ia harus rela dengan resiko akan dimakzulkan
oleh wakil-wakil rakyat di DPRD Jakarta yang tak pernah suka dengan
keberhasilan program-programnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Kini, begitu
lelaki yang tak begitu pandai bicara itu bersiap-siap mendaki gunung kekuasaan
paling tinggi dalam hidupnya, bisa jadi ia menemukan kebenaran seperti yang
dikatakan oleh petinju legendaris Muhammad Ali. Bukan tingginya kekuasaan yang
akan menghempaskannya suatu hari nanti, namun karena kerikil-kerikil yang ada
di antara sol sepatu itulah yang akan menghempaskannnya. Bagaimana pun sepatu
adalah benda mati. Kaki yang berada di dalam sepatu itu harus bisa membuat
kerikil-kerikil itu tak menjatuhkannya. Dalam pandangan saya, kerikil-kerikil
di sol sepatunya adalah rakyat jelata dan kelompok-kelompok masyarakat yang
tertindas yang banyak berharap padanya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Agar tak
terpeleset, ia mesti mempertahankan jenis sepatu yang dipakainya sejak mengurus
Solo dan Jakarta. Ia tahu bagian terbesar penduduk negeri ini adalah kaum
miskin. Sepatu yang siap keluar masuk bahkan ke ruang-ruang pengap dan bau,
sepatu yang membuatnya bisa bertemu dan memberikan buku pelajaran pada
anak-anak yang terlanjur dicap tak berpengharapan; sepatu yang mengantarnya
pada waduk dan sungai tak terurus, pasar-pasar tak terawat, daerah-daerah
terpencil yang masih membutuhkan uluran tangannya. Pendeknya sepatu yang tak pernah ditolak ketika hendak
bertemu dengan jenis manusia dan tempat yang tak pernah mencicipi kue
pembangunan yang selama ini membesarkan perut segelintir orang dan
tempat-tempat tertentu. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Saya bahkan
terlanjur bermimpi, kalau nanti berada di puncak gunung tertinggi sebuah
kekuasaan politik, ia akan bisa meneladani apa yang dilakukan oleh Ahmadinejad
di Iran. Ia akan lebih sering mengadakan rapat dengan para menterinya untuk
mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan dan
menanyakan kontribusi nyata yang telah diberikan setiap menterinya kepada rakyat
Indonesia. Ia memperpendek—kalau perlu menghilangkan—protokoler istana sehingga
para menteri dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa hambatan. Ia juga
menghentikan kebiasaan karpet merah maupun sesi foto, yang mencerminkan sikap
berlebihan saat mengunjungi rakyatnya di berbagai wilayah negaranya.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Seperti
kebanyakan orang tak beruntung di negeri ini, saya tak pernah lelah berharap
bahkan setelah ia berada di dalam istana, ia masih tetap memakai sepatu
murahnya...</div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-40334560545906984552014-05-31T22:35:00.001-07:002014-06-02T17:18:19.648-07:00JOKOWI DAN MATA BATHIN PEMIMPIN Oleh: Arif Wicaksono<br />
Lewat perkembangan politik yang saya ikuti di sosial media akhir-akhir ini, saya tahu Joko Widodo sedang menjadi pujaan media massa dan buah bibir puluhan atau mungkin lebih dari seratus juta orang di negeri ini. Sebagai salah satu adik kelasnya di Fakultas Kehutanan, saya bersyukur memiliki kakak kelas seperti dirinya. Sangat jarang alumni kehutanan bisa menjadi <a href="http://petanitangguh.blogspot.com/2014/06/cerita-dari-sepatu-sepatu-rusak-jokowi.html"><i>media darling</i></a>, lebih-lebih menjadi calon presiden!<br />
<a name='more'></a>Ia menjadi kesayangan media maupun warga Jakarta dan Solo bukan karena skandal korupsi atau perselingkuhan. Bukan pula karena kegagalannya sebagai nakhoda bagi wilayah yang dulu dan sekarang tengah dipimpinnya. Ia menjadi buah bibir karena secara mengejutkan melewati tangga-tangga kekuasaan tanpa pernah terpeleset sama sekali!
<br />
Di awal memimpin Solo hanya sedikit orang yang mengenalnya. Namun di periode kedua, ia terpilih lebih dari 91% pemilih, sebuah angka fantastis bila kita memperhitungkan tak adanya spanduk, baliho, atau poster kampanye politiknya untuk memerintah Solo di periode kedua. Dari ketenangan sebuah kota kecil di pedalaman Jawa tengah, ia mencari tantangan lebih besar dengan mengikuti pemilihan Gubernur di Jakarta. “Politik gedor pintu dan tatap muka” yang dijalankannya dari rumah ke rumah, pasar ke pasar, dan dari satu ruang publik yang satu ke ruang publik yang lain di Jakarta menghancur-leburkan metode kampanye konvensional elite-elite politik kita. Ia jungkir-balikkan perkiraan-perkiraan lembaga-lembaga polling oportunis dan pesanan yang lebih suka menyenangkan pemimpin mapan daripada pemimpin alternatif seperti dirinya. Alhasil, di putaran kedua, ia kembali memenangkan pertarungan politik, dan sejak itu namanya menjadi buah bibir hampir setiap orang yang menginginkan adanya perubahan di negeri ini.
<br />
Keiritan bicara Jokowi berbanding terbalik dengan bukti riil dari kepemipinannya. Di bawah kepemimpinannya, Pasar tanah Abang ia tata nyaris tanpa kekerasan. Waduk dan sungai-sungai dikeruk dan ditata dengan baik. Birokrasi yang membusuk ia pangkas dan segarkan layaknya seorang pengusaha menyehatkan sebuah perusahaan yang bangkrut—lihatlah bagaimana ia dan wakilnya yang pemberani menggebuk jajaran birokrat dan pengusaha maling tanpa ampun. Para pelajar miskin memiliki harapan bisa berhasil dalam menempuh pendidikan formalnya dengan dukungan dana dari pemerintah provinsi. Dan dengan kartu kesehatan bikinannya, orang-orang miskin—yang selama ini dibiarkan mati oleh penyakit dan pembiaran negara—memiliki kesempatan untuk sehat dan bertempur melawan kemiskinan yang menderanya. Serangan para lawan-lawan politik yang dengki dengan kesuksesannya lebih dari asap yang hilang tertiup angin perubahan yang dihembuskannya.
<br />
Apa yang membuatnya menjadi bintang terang di langit Indonesia yang gelap oleh perilaku elite yang korup, pengusaha yang curang, ulama yang munafik, akademisi yang bebal dan terasing di menara gadingnya sendiri, dan rakyat miskin yang lupa diri karena berbagai beban hidup yang menderanya? Faktor pertama barangkali adalah ini: Ia tak menciptakan kesan elitis atau berjarak dengan semua orang, tak berusaha tampak pintar atau intelektualis, dan tak suka basa-basi. Ia selalu mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari massa. Dalam berbagai acara seremonial seperti pengangkatan walikota dan bupati, serah terima jabatan di lingkungan pemerintahan, pembukaan pasar baru, peletakan batu pertama sebagai simbolisasi awal pelaksanaan proyek-proyek pembangunan, ia hanya berbicara antara dua sampai lima menit. Nampaknya ia paham betul dengan ujaran lama: persoalan manusia sebagian besar dimulai dari mulut. Semakin banyak mulut berkoar-koar, makin banyak pula persoalan yang menghampiri. Itu alasan kenapa ia lebih suka menggunakan telinganya untuk mendengar, mendayagunakan matanya untuk mengamati kenyataan-kenyataan tak sedap dipandang yang harus diatasinya, menggunakan kakinya untuk terus berjalan menyusuri ruang-ruang kota yang tengah dikontrolnya, dan memanfaatkan otaknya untuk membuat gebrakan selanjutnya.
<br />
Faktor kedua adalah komitmen kerja secara konkret. Ia lebih suka menggunakan kemeja putih yang lebih sering digulung sebagai isyarat bahwa ia lebih siap bekerja daripada berbicara. Kebiasaannya memakai kemeja putih polos murah ini, selain secara cerdik mengembalikan ingatan orang pada kebiasaan kaum pergerakan nasional di masa lalu, juga memudahkannya untuk bergaul dengan masyarakat bawah yang menjadi konstituennya. Busana ini berpadu dengan sepatu yang menuupi kakinya. Saya tak bisa menghitung berapa pasang sepatu yang jebol sejak ia memasuki gelanggang politik karena kebiasaannya blusukan menjelajahi hampir tiap bagian wilayah yang dipimpinnya dan menemui sekian orang yang menjadi warganya. Saya juga tak bisa menghitung berapa banyak jamu tradisional yang harus ia minum agar tak cepat tumbang dengan aktivitasnya yang seabreg. Kemeja di tubuh, sepatu di kaki, dan jamu yang ia minum tiap hari itu menjadi saksi betapa semangatnya ia menghadapi persoalan-persoalan yang harus diselesaikan.
<br />
Busana dan sepatu saja tak menjamin seorang pemimpin bisa bekerja efektif dan efisien. Jokowi perlu merasakan kebutuhan untuk mengenal denyut nadi kehidupan warganya sebagai faktor pendukung keberhasilan kepemimpinannya. Maka jangan kaget bila kita mendengar pengakuan tentang telapak tangannya yang sering lecet-lecet karena hampir sepanjang hari bersalaman dengan setiap orang yang ditemuinya. Berkali-kali, di berbagai forum, ia mengucapkan kata-kata ini:
<br />
“Saya berusaha menyembuhkan kesehatan mata bathin saya dengan cara bersentuhan secara langsung dengan mereka, bersalaman dengan mereka. Penglihatan spiritual kita tidak pernah dilatih untuk melihat persoalan-persoalan riil di masyarakat. Penglihatan batin kita tidak dilatih melihat perkampungan kumuh, melihat bagaimana mereke mengeluh, tergeletak, sakit. Bukan hanya ribuan atau puluhan ribu, tapi ratusan ribu. Kalau setiap hari pemimpin kita tidak salaman dengan rakyat, tidak bersentuhan kulit dengan rakyat, terus apa latihan batin kita?”
<br />
Keiritan bicara dan caranya bersentuhan langsung dengan rakyat tak sedikit melahirkan cemooh atau ejekan. Para intelektual, akademisi, dan politisi kita yang lebih suka berbusa-busa dan mencaci-maki menganggapnya bodoh atau kurang pintar berbicara. Mereka lupa bahwa perubahan tak cukup hanya dengan kata-kata. Lelaki kerempeng dari Solo yang di depan publik terkesan irit atau tak pandai bicara ini tak pernah menanggapi secara serius kritikan yang ditujukan paanya dengan retorika yang meyakinkan. Ia hanya bicara negeri ini memiliki banyak orang pintar serta banyak gagasan cemerlang namun sangat sedikit orang mau bekerja menerapkan ide-ide itu. Ia tak pernah ingin menunjukkan pada publik kalau di forum-forum kecil ia menguasai detil-detil persoalan yang dihadapinya sebagai seorang pemimpin. Secara sadar, nampaknya ia tak mau menunjukkan kecemerlangan isi otaknya di depan warganya yang sebagian besar sudah bosan dengan kata-kata cemerlang namun hampa makna. Oleh seorang pemikir dari Amerika Latin, lelaki ini sadar betul dengan “invasi kata-kata” yang membuat seorang pemimpin hidup dalam dunia ide namun tak hidup di dunia riil.
<br />
Kini, lelaki yang mendapat kepercayaan dari sebagian besar warga negara Indonesia untuk maju sebagai calon presiden—dan dengan demikian menjadi pemimpin politik tertinggi di negeri ini—tersebut akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dan kompleks. Ia paham harapan rakyat begitu besar padanya. Ketidakmampuannya memenuhi harapan rakyat bisa membuatnya terjungkal suatu hari nanti. Kalau di jabatan-jabatan politik sebelumnya ia dikelilingi oleh banyak orang baik dan sedikit bajingan, kini mungkin jumlah bajingan yang mengelilingi dan berusaha menjilat di depannya semakin banyak. Kalau di masa-masa sebelumnya tak banyak serangan negatif yang ditujukan pada dirinya dan keluarganya, sekarang serangan semacam itu bisa melebar bukan hanya kepada ke dirinya dan keluarga namun melebar ke teman dekat, partai pengusungnya, dan cacat-cacat kebijakan yang ia terapkan di masa lalu.
<br />
Namun, melihat rekam jejak kepemimpinannya, nampaknya ia tak akan sendirian menghadapi serangan semacam itu. Orang-orang yang menginginkan adanya perubahan signifikan di negeri ini harus berdiri di belakangnya. Bukan hanya membantu menangkis serangan-serangan jahat tak berdasar yang ditujukan padanya, namun juga melindunginya dari segerombolan oportunis politik, pengusaha hitam, dan akademisi penjilat yang ingin mengambil keuntungan dari naiknya pamor politiknya. Kita, sebagai bagian terbesar dari massa yang telah sekian lama tak mencicipi kue pembangunan yang nikmat, harus mengamankan bersama-sama agenda perubahan yang di-idam-idam-kannya. Kita hanya punya dua pilihan: memilih calon pemimpin yang tak memiliki keberanian untuk menjadi dirinya sendiri dan lebih nyaman menggunakan simbol-simbol pemimpin besar revolusi kita ataukah memilih pemimpin yang selalu berusaha menyambungkan mata bathinnya bersama massa rakyat.
<br />
Hampir satu tahun lalu. seusai melakukan pertemuan dengan Jokowi, Duta besar Palestina, Fariz Nafe Mehdawi mengungkapkan kesannya terhadap orang nomor satu di Jakarta yang sudah digadang-gadang layak memimpin Indonesia.
<br />
"Kita semua dapat memimpin, negara ini dapat menghasilkan 250 juta pemimpin, bukan hanya satu, dan itulah yang Anda banggakan. Dia seperti Anda, dan Anda menyukainya karena dia seperti semua orang, bukan karena dia berbeda. Perbedaan bahwa dia tidak memiliki perbedaan dengan siapa pun. Inilah rahasia pemimpin," papar Mehdawi.
<br />
Ucapan Mehdawi bisa jadi pertimbangan bagi siapa pun saat akan memilih pemimpin tertinggi di negeri ini. Kita bisa memilih pemimpin di luar kriteria yang dikatakan oleh Mehdawi dengan resiko pemihaan pilihan anda dari sekarang!wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-89706023000651243082014-01-20T23:13:00.001-08:002014-03-10T01:00:39.929-07:00Penyadapan Getah Pinus<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlEz6bPFRiTtftyj-KNInb6LILkTXBqMUgP8K-i7WBi1WiSh-zvb123pHnaal0mJhob8XVC4YZkLcoCPKqOHswJau-IrgVTuOyuGTovRPD_0YU7qRUYnWqu-oPK2DMq_ShBFeQg65GvM/s1600/penyadapan+pinus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQlEz6bPFRiTtftyj-KNInb6LILkTXBqMUgP8K-i7WBi1WiSh-zvb123pHnaal0mJhob8XVC4YZkLcoCPKqOHswJau-IrgVTuOyuGTovRPD_0YU7qRUYnWqu-oPK2DMq_ShBFeQg65GvM/s1600/penyadapan+pinus.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hutan
merupakan sumber kekayaan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kelangsungan dan kelestariannya tergantung pada sikap dan tindakan manusia
dalam memanfaatkan potensi hutan tersebut. Berawal dari keprihatinan akan
kelestarian hutan di Pulau Jawa, khususnya di Kabupaten Pacitan, dimana
penebangan kayu di hutan rakyat sangat masif membuat kami tergerak untuk
melakukan tindakan untuk menghambat laju penebangan hutan. Sistem tebang butuh
yang dilakukan sebagian besar masyarakat mengakibatkan hutan rakyat dalam
kondisi kritis.</span></div>
<a name='more'></a><b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secara
keseluruhan, luas hutan rakyat Kabupaten Pacitan 64.955 Ha, dimana sekitar
60%-nya berada di dataran tinggi, yang sebagian besar didominasi pohon pinus.
Animo menanam pohon pinus pada masyarakat Pacitan begitu tinggi karena berbagai
macam keunggulan pinus sebagai tanaman pioner, terutama karena mudah tumbuh dan
sangat cocok tumbuh di dataran tinggi dengan curah hujan tinggi. Tetapi sayang,
laju penanaman ini tidak sesuai dengan laju penebangan yang dilakukan.
Akibatnya akan terjadi stagnasi (jeda) penebangan, karena pohon-pohon besar
telah habis, dan yang tersisa tinggal tanaman kecil.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kami
tergerak untuk melakukan tindakan preventif untuk penyelamatan hutan rakyat
dengan menghambat laju penebangan pohon. Berbekal pendidikan kehutanan yang
kami miliki, kami menginisiasi penyadapan pinus di hutan rakyat. Dari total
seluruh hutan pinus rakyat di kabupaten Pacitan, kami mengerjakan sekitar 10 %
nya saja, yang tersebar di beberapa kecamatan yang berbeda. Rata-rata per bulan
produksi getah sekitar 10.000 Kg per bulan. Penyadapan getah pinus memberikan
tambahan penghasilan bagi pemilik hutan pinus. Penghasilan tambahan dari
penyadapan getah pinus ini akan terus berlangsung sepanjang pohon pinus
tersebut tidak ditebang untuk mendapat manfaat instan berupa kayunya.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
mengimbangi penebangan, kami juga membuat persemaian bibit tanaman yang biasa
ditanam di hutan rakyat, antara lain pinus, jati, mahoni, gmelina, dan sengon.
Bibit ini kami berikan kepada masyarakat agar animo yang besar untuk melakukan
penanaman pohon terus meningkat sehingga kelestarian hutan terjamin.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Getah
pinus merupakan primadona di banyak bidang industri dunia. Getah pinus
merupakan salah satu HHBK yang dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Berdasarkan FAO
(2010), Indonesia berada di urutan terbesar ke dua setelah Cina dalam
perdagangan getah pinus internasional. Produksi getah dari Cina sebesar 430.000 ton(60% dari total produksi di
dunia) sedangkan Indonesia
menghasilkan 69.000 ton (10% dari total produksi di dunia). Menurut Perhutani (2006), getah pinus merupakan salah satu
komoditi yang memiliki jumlah permintaan
tinggi baik di pasar lokal maupun internasional, dimana 80% produksinya
dialokasikan untuk kebutuhan ekspor ke Eropa, India, Korea Selatan, Jepang dan Amerika.
Berdasarkan data Perhutani (2011), pada
tahun 2010, produksi gondorukem Perhutani Indonesia sebesar 55.000 ton
dan terpentin sebesar 11.700 ton.
Sedangkan permintaan gondorukem di dunia naik
sampai 1 juta ton per tahun. Oleh karena itu, produksi gondorukem Indonesia untuk tahun
2011 ditargetkan sebesar 65.000 ton dan
terpentin 15.000 ton. Permintaan getah pinus di Indonesia maupun di dunia
semakin meningkat. Oleh karena itu,
perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas getah pinus di Indonesia.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil olahan getah pinus yang umum
kita kenal adalah gondorukem dan minyak terpentin. Minyak terpentin biasanya
digunakan sebagai pelarut untuk mengencerkan cat minyak, bahan campuran vernis
yang biasa kita gunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan
baku kimia lainnya. Aroma terpentin harum seperti minyak kayu putih, karena
keharumannya itu terpentin bisa digunakan untuk bahan pewangi lantai atau
pembunuh kuman yang biasa kita beli, tapi ada lagi kegunaan lain dari terpentin
sebagai bahan baku pembuat parfum, bahan campuran minyak pijat. Salah satu
bahan tambahan pembuatan permen karet sehingga menjadi kenyal dan lentur.
Gondorukem sebagai hasil dari olahan getah pinus dapat dimanfaatkan antara
lain:</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Industri Batik : Bahan penyampur
lilin batik sehingga diperoleh malam. Kebutuhan kira-kira 2.500 ton/tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Industri kertas : Bahan pengisi
dalam pembuatan kertas. Kebutuhan kira-kira 0,5 % dari produksi kertas atau
2.000 ton/tahun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Industri sabun : Sebagai campuran
kira-kira 5-10% dari berat sabun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembuatan Vernish, tinta, bahan
isolasi listrik, korek api, lem, industri kulit dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di luar negeri manfaat lain
gondorukem dan derivatnya digunakan untuk membuat resin sintetis, plastik, lem,
aspal, bahan politur, lak sintetis, industri sepatu, galangan kapal dan lain
sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sulawesi Selatan memiliki potensi lahan tanaman pinus seluas
69.902 hektare, tetapi sebagian besar belum digarap karena minimnya minat
investor serta kurangnya tenaga penyadap getah. Kepala Dinas Kehutanan Sulsel
Syukri Mattinetta mengatakan lahan tersebut dihitung berdasarkan potensi
penyadapan getah yang berpeluang memasuki pasar ekspor. Dibanding provinsi
lain, ketersediaan lahan di Sulawesi Selatan cukup besar, tetapi realisasi
ekspornya relatif kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hutan pinus Sulawesi Selatan antara lain terdapat di
Kabupaten Tana Toraja seluas 24.064 ha, Gowa 15.126 ha, Bone 10.490 ha,
Enrekang 5.400 ha, Maros 4.870 ha, Sinjai seluas 3.792 ha, Soppeng 2.745 ha,
dan Pangkep 1.115 ha. Ada juga hutan pinus di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan
yang luasannya kurang dari 1.000 Ha yang juga berpotensi untuk penyadapan getah
pinus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari banyaknya manfaat
dari getah pinus, dan besarnya potensi pinus yang terdapat di Sulawesi Selatan
sebagai salah satu daerah yang memiliki hutan tanaman pinus yang sangat luas,
Sulawesi Selatan memiliki potensi menjadi produsen getah pinus terbesar di
Indonesia. Berbekal pengalaman dan jaringan yang kami miliki [sejak tahun 2006],
kami memberanikan diri mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang penyadapan
pinus di Sulawesi Selatan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertimbangan mendirikan
bendera baru di Sulawesi Selatan karena pertimbangan strategis dan ekonomis.
Selain memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar hutan, adanya
penyadapan pinus ini, maka keamanan dan kelestarian hutan pinus bisa terjaga. Berdiri
sebagai perusahaan lokal Selawesi Selatan akan memberi ruang gerak yang luwes
di daerah serta dapat mengangkat nama Sulawesi Selatan sebagai daerah penghasil
getah pinus terbesar di Indonesia. <o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-34024508873989857572014-01-14T20:40:00.000-08:002014-01-14T20:40:02.140-08:00PETISI TERHADAP BUKU BURUK<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PETISI TERHADAP BUKU
BURUK</span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<span style="background: white;">33 TOKOH SASTRA INDONESIA PALING BERPENGARUH,<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<span style="background: white;">SUSUNAN JAMAL D. RAHMAN, DKK</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Berkaitan dengan terbit dan beredarnya buku
buruk 33 TOKOH SASTRA INDONESIA PALING BERPENGARUH (KPG, 2014) susunan Tim 8
yang terdiri dari Jamal D. Rahman (Ketua), Acep Zamzam Noor, Agus R. Sarjono,
Ahmad Gaus, Berthold Damshäuser, Joni Ariadinata, Maman S. Mahayana, Nenden
Lilis Aisyah (anggota), kami, atas nama pecinta sastra, guru bahasa dan sastra,
ahli/kritikus sastra dan sastrawan, mengajukan petisi:</span><br />
<br />
<span style="background: white;">1. Mendesak Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional untuk menunda atau menghentikan sementara waktu peredaran buku
buruk tersebut.</span><br />
<span style="background: white;">2. Mendesak Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional untuk mengadakan atau memfasilitasi pengkajian ulang isi buku
buruk tersebut, yang di dalamnya termasuk pengujian validitas metode pemilihan
33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh. Yang dimaksud sebagai pengujian
validitas metode pemilihan di sana adalah pengujian terhadap ketepatan
prinsip-prinsip metode, peraturan atau kriteria, postulat atau dalil, bukti,
pembuktian, dan argumentasi.</span><br />
<span style="background: white;">3. Mendesak Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional untuk mengambil langkah tegas pada buku buruk tersebut
hingga ke bentuk pelarangan edar secara permanen, apabila hasil pengujian
menunjukkan adanya kesalahan fatal metode pemilihan dan isi buku buruk tersebut.</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span style="background: white;"><span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<span style="background: white;">Alasan pengajuan petisi ini adalah:<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">A. Buku buruk ini berpotensi menyesatkan publik</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Ada beberapa hal yang membuat buku buruk ini
berpotensi menyesatkan publik:</span><br />
<span style="background: white;">1. Klaim assersif. Pada judul buku buruk ini dituliskan
33 TOKOH SASTRA INDONESIA PALING BERPENGARUH, sementara tulisan-tulisan dalam buku
buruk ini tak menjelaskan kesuperlatifan pengaruh tokoh-tokoh tersebut, yang
artinya tak terdapat perbandingan-perbandingan dengan pengaruh-pengaruh tokoh
sastra lain dan apa yang membuat pengaruh tokoh-tokoh tersebut mengatasi yang
lain secara kuantitatif dan kualitatif. Beberapa tulisan dalam buku buruk itu
mengakui kesulitan membuktikan kesuperlatifan tokoh yang dibahas.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">2. Definisi dan kriteria yang tak definitif.
Definisi kata “pengaruh” dan “tokoh sastra” yang longgar sehingga menciptakan
kekaburan-kekaburan, baik mengenai “pengaruh”, “pengaruh tokoh-tokoh itu
sebagai tokoh sastra”, maupun “ukuran kesuperlatifan pengaruh tokoh-tokoh
sastra tersebut”. Hampir seluruh tulisan dalam buku buruk 33 TOKOH SASTRA
INDONESIA PALING BERPENGARUH tak dapat membedakan antara pengaruh dengan afek,
efek, dan dampak, serta pengaruh tokoh-tokoh yang dibahas sebagai tokoh sastra
dengan pengaruh peran mereka yang lain, maupun kesuperlatifan pengaruh peran
mereka sebagai tokoh sastra di antara pengaruh-pengaruh tokoh sastra lain.
Ketidakjelasan definisi dan kriteria mengenai tokoh sastra Indonesia paling
berpengaruh didukung oleh pernyataan salah seorang anggota Tim 8, bahwa
kriteria yang disusun sebenarnya ditujukan bagi pemilihan tokoh-tokoh fenomenal
dalam sastra Indonesia.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">3. Konflik kepentingan yang membawa pada potensi
kecurangan. Maman S. Mahayana, salah seorang anggota Tim 8, menyatakan bahwa
penaja buku buruk ini adalah Denny J.A, dan Tim 8 memasukkan Denny J.A sebagai
salah seorang tokoh sastra paling berpengaruh, meskipun ia tak memenuhi
kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam pemilihan ini.</span><br />
<br />
<br />
<span style="background: white;">B. Buku buruk ini mencederai integritas dan
moral ahli sastra dan sastrawan, serta masyarakat Indonesia.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Mempertimbangkan tiga hal yang dapat menyesatkan
publik pada poin A, buku buruk ini menunjukkan bahwa TIM 8 tak memiliki
integritas dan tak bertanggung jawab atas pemilihan yang mereka lakukan dan
buku yang mereka susun. Pertanggungjawaban terhadap pemilihan 33 tokoh sastra
paling berpengaruh yang diberikan pada pengantar buku buruk ini tidak dapat
dipandang sebagai tanggung jawab, melainkan justru mengindikasikan kebalikannya,
sebagaimana digambarkan pada poin A No. 2 di atas.<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">C. Buku buruk ini dapat menjadi preseden buruk<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<br />
<span style="background: white;">Buku buruk ini dapat membuat publik berpikir
bahwa klaim-klaim assersif sah untuk dilakukan, yang pada akhirnya akan memicu
munculnya klaim-klaim tak bertanggung jawab sejenis, baik yang disampaikan ke
publik dalam bentuk buku maupun terbitan lainnya seperti artikel opini di media
massa dan blog.</span><br />
<br />
<br />
<span style="background: white;">Walaupun buku buruk ini dinyatakan oleh Tim 8
tak bertendensi menjadi buku ilmiah dan mempengaruhi sejarah, namun pemilihan
tokoh sastra paling berpengaruh, argumentasi-argumentasi dan usaha
pembuktiannya dalam buku buruk ini, bersifat kesejarahan yang ketika
disebarluaskan secara masif ke masyarakat, ke sekolah-sekolah, tentu akan
mempengaruhi pengetahuan masyarakat akan sejarah sastra Indonesia, setidaknya
menciptakan kebingungan—di sinilah sebenarnya nilai penting pemilihan dan
penyusunan buku buruk semacam ini bersifat ilmiah atau berlandaskan pada riset
ilmiah. Selain itu apabila pemilihan dan buku ini tak bertendensi ilmiah, hal
itu bukan berarti bebas dari keharusan menyusun atau menggunakan metode
pemilihan yang valid sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kerja dan keputusan
yang diambil dalam pemilihan ini serta penyebaran buku buruk ini ke publik.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Kami MENGAJAK SEGENAP LAPISAN MASYARAKAT
INDONESIA UNTUK IKUT MENDUKUNG PETISI INI, MENDESAK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN NASIONAL MENGAMBIL TINDAKAN YANG KAMI SARANKAN DI ATAS. Masyarakat
dan generasi masa depan Indonesia tidak seharusnya mendapat informasi yang salah,
menjadi korban agenda dan kepentingan, kebodohan dan pembodohan, serta
hilangnya integritas.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Petisi ini adalah momentum bagi kita untuk
menyadari ketakbertanggungjawaban, immoralitas pada kasus-kasus sejenis yang
selama ini telah terjadi namun tak mendapat perhatian yang baik atau tersilap.
Petisi ini diharapkan menjadi titik akhir bagi kesalahan-kesalahan serupa.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Yogyakarta, 7 Januari 2014</span><br />
<br />
<span style="background: white;">INISIATOR PENANDA TANGAN PETISI</span><br />
<br />
<span style="background: white;">(Saut Situmorang)<span class="apple-converted-space"> </span></span><br />
<span style="background: white;">(Dwicipta)</span><br />
<span style="background: white;">Eimond Eisya)</span><br />
<span style="background: white;">(Faruk HT)</span><br />
<span style="background: white;">(Nuruddin Asyhadi)</span><br />
<span style="background: white;">(Wahyu Adi Putra Ginting)</span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="background: white;">Lampiran Informasi:</span><br />
<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2014/01/07/1322261/Kontroversi.Denny.JA.Masuk.33.Tokoh.Sastra.Berpengaruh.Ramai.di.Twitter" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://nasional.kompas.com/read/2014/01/07/1322261/Kontroversi.Denny.JA.Masuk.33.Tokoh.Sastra.Berpengaruh.Ramai.di.Twitter</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.tempo.co/read/kolom/2014/01/09/1032/Rekayasa-Sastra" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.tempo.co/read/kolom/2014/01/09/1032/Rekayasa-Sastra</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3082096_4202.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3082096_4202.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3082096_4202.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3082096_4202.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/sastrawan-yogya-tulis-surat-terbuka-untuk-denny-ja.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.merdeka.com/peristiwa/sastrawan-yogya-tulis-surat-terbuka-untuk-denny-ja.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.antaranews.com/berita/412387/33-tokoh-sastra-dinobatkan-paling-berpengaruh-di-indonesia" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.antaranews.com/berita/412387/33-tokoh-sastra-dinobatkan-paling-berpengaruh-di-indonesia</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.kandhani.net/2014/01/6-tokoh-yang-harusnya-punya-pengaruh.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.kandhani.net/2014/01/6-tokoh-yang-harusnya-punya-pengaruh.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3082061_4202.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3082061_4202.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.portalkbr.com/berita/perbincangan/3085043_4215.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.portalkbr.com/berita/perbincangan/3085043_4215.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/buku-33-tokoh-sastra-kado-ulang-tahun-ke-51-denny-ja.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.merdeka.com/peristiwa/buku-33-tokoh-sastra-kado-ulang-tahun-ke-51-denny-ja.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.indopos.co.id/2014/01/dikritik-di-media-sosial-menjadi-tranding-topic.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.indopos.co.id/2014/01/dikritik-di-media-sosial-menjadi-tranding-topic.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://boemipoetra.wordpress.com/2014/01/06/beberapa-catatan-atas-judul-33-tokoh-sastra-indonesia-paling-berpengaruh/" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://boemipoetra.wordpress.com/2014/01/06/beberapa-catatan-atas-judul-33-tokoh-sastra-indonesia-paling-berpengaruh/</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/sastrawan-yogya-tulis-surat-terbuka-untuk-denny-ja.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.merdeka.com/peristiwa/sastrawan-yogya-tulis-surat-terbuka-untuk-denny-ja.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="https://www.facebook.com/kyaigaulabiz/posts/338384436302500"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">https://www.facebook.com/kyaigaulabiz/posts/338384436302500?comment_id=1521952&notif_t=like</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://tikusmerah.com/?p=1062" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://tikusmerah.com/?p=1062</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fboemipoetra.wordpress.com%2F2012%2F09%2F15%2Ftentang-puisi-esei%2F&h=NAQGGJtqn&enc=AZPLrgaYEktRNcEWmjjQtreFpXrDvax99bS-xN3ih6ziOZM6sSzC5tI__CtYJWQxOXlPgipvN8qJGQ1jAdp7Ao9q4ZhfqTBqbBg53nctAMfTDZJrLlT8GHCiOyU7ge-V83Y&s=1" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://boemipoetra.wordpress.com/2012/09/15/tentang-puisi-esei/</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Findriankoto.blogspot.com%2F2012%2F06%2Fpuisi-esai-jenis-apalagi-nih-oom.html&h=GAQEPsZAf&enc=AZNkKCdAFfcVaY33wlnpMFKIcTzJTa2GLIaCi8a-FrE-fz8zQ8yPB6hrpVSNDCOtl7BgGZRpH7RrHBKo4oxgTjdnEaF5s0Orxa7Mz3DNjmJzzRSch3z6IbG0zK6CTiA5yfU&s=1" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://indriankoto.blogspot.com/2012/06/puisi-esai-jenis-apalagi-nih-oom.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FAn_Essay_on_Criticism&h=CAQF-ep42&enc=AZMHIQqZMHyaV5qmGvZOPBxCL6e_WVjec8RXyzrXwUDlA8Dca76_Z3lUuinRB0a9552qVH2Im_nt4xBAVkHVDmUPKLSuzlwHdVkq1bFjDMszj8yN08X1xSi7cOg5tk7KYAA&s=1" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://en.wikipedia.org/wiki/An_Essay_on_Criticism</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fbukubichara.com%2Fyang-membingungkan-di-awal-tahun-33-tokoh-sastra-indonesia-paling-berpengaruh%2F&h=nAQFqv94i&enc=AZN36N1lGEmxpKd4uzeub3BPti5SG5w-bCOGRrQou7JXqzugVtHK4KanwM3KUjGLS4IuDdlC_2N_KdMDw2drLHgbf6oMKICw8rx4_EA2YRCsg4IrW9qN-H1ot4loFNm4rMA&s=1" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://bukubichara.com/yang-membingungkan-di-awal-tahun-33-tokoh-sastra-indonesia-paling-berpengaruh/</span></a><span style="color: #333333;"><br />
<br />
</span><a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.firmanvenayaksa.com%2F2014%2F01%2Frekayasa-sastra-koran-tempo-9-januari.html&h=5AQE2iVUd&enc=AZPihevku6aquwUzEpPTbhnNYLp70zOGeZe0Mb74Wxsl4QA-QI3bB2hErvBz25VXXDKEsznUEw5NC7hOQRezDmcWZ3ouZZ9NZ46cjxwpFM1_f8XCyB9LIxFtfaJTyZiyKig&s=1" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.firmanvenayaksa.com/2014/01/rekayasa-sastra-koran-tempo-9-januari.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
<br />
</span><a href="http://www.voiceofbandung.com/berita-248-ada-penistaan-terhadap-sejarah-sastra-dalam-33-tokoh-sastrawan-itu.html" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://www.voiceofbandung.com/berita-248-ada-penistaan-terhadap-sejarah-sastra-dalam-33-tokoh-sastrawan-itu.html</span></a><span style="color: #333333;"><br />
<br />
</span><a href="http://radiobuku.com/2014/01/perang-terbuka-dengan-tim-8-buku-33-tokoh-sastra-indonesia-paling-berpengaruh/" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://radiobuku.com/2014/01/perang-terbuka-dengan-tim-8-buku-33-tokoh-sastra-indonesia-paling-berpengaruh/</span></a><span style="color: #333333;"><br />
<br />
</span><a href="https://www.facebook.com/dwi.cipta.5/posts/10201561563855868"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">https://www.facebook.com/dwi.cipta.5/posts/10201561563855868?comment_id=5846158&offset=0&total_comments=110</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="https://www.facebook.com/eimond.esya/posts/10202998702952274?comment_id=7738740&offset=0&total_comments=250"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">https://www.facebook.com/eimond.esya/posts/10202998702952274?comment_id=7738740&offset=0&total_comments=250</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="https://www.facebook.com/aslaksana/posts/574524715966842"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">https://www.facebook.com/aslaksana/posts/574524715966842</span></a><span style="color: #333333;"><br />
</span><a href="http://hrcak.srce.hr/file/83912" target="_blank"><span style="background: white; color: #3b5998; text-decoration: none; text-underline: none;">http://hrcak.srce.hr/file/83912</span></a><span style="color: #333333;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="background: white;">CATATAN:</span><br />
<span style="background: white;">Kepada siapapun yang menyetujui petisi ini
silahkan memberi kata persetujuan di kolom "KOMENTAR" atau
"COMMENT." Dan kepada siapapun kawan2x yang terlibat di berbagai
milist, silahkan sebarkan petisi ini agar segera direspon dengan baik. Petisi
akan dibawa dan dibacakan oleh Saut Situmorang, Eimond Esya, Nuruddin Asyhadie
dan kawan2x di TIM pada tanggal 17 Januari 2014.</span></span><o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-40126659150031544942013-12-31T05:27:00.000-08:002013-12-31T05:27:37.870-08:00Profesor Suhardi Profesor Telo<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZAnE6UA-v6ELpqu0uPSrmSR2tQLFlPc8R170uSBl3hhpisAWQ0a4mjKG7P7cSHR6VBcifvbeN7jL-D13AqlBeN1xotaEXlNhJO22BXqM3bFH2smTuZwRaVGNEHDLxAe2BCozhtFw8EHc/s1600/prof.-telo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZAnE6UA-v6ELpqu0uPSrmSR2tQLFlPc8R170uSBl3hhpisAWQ0a4mjKG7P7cSHR6VBcifvbeN7jL-D13AqlBeN1xotaEXlNhJO22BXqM3bFH2smTuZwRaVGNEHDLxAe2BCozhtFw8EHc/s320/prof.-telo.jpg" width="266" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku mengenal beliau dulu ketika sedang
belajar di Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta tahun 1999. Beliau kukenal sebagai
dosen yang sangat cemerlang, Pak Hardi, kami biasa memanggil, tercatat sebagai
profesor kehutanan termuda kala itu. Entah kalau sekarang, apa sudah ada rekor
baru atau belum. Maklumlah, aku kurang gaul dalam hal ini.</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pertama kali berdialog langsung
dengan beliau ketika ada sebuah kasus dalam studiku. Saat itu aku salah mencatat waktu ujian, sehingga tidak bisa
ikut ujian. Aku menghadap ke bagian tata usaha [TU] untuk mengusahakan ujian
susulan, tetapi kata-kata yang tidak mengenakkan yang aku dapatkan. Akhirnya
saya menghadap wakil dekan bagian akademik, yang waktu itu dijabat oleh Prof.
Suhardi. Dalam dialog itu aku dapatkan sosok yang sangat perhatian terhadap
anak didiknya. Beliau dengan tenang menanggapi keluhanku dan memberi wejangan dan
bimbingan dalam menempuh studi. Walaupun demikian, tetap saja aku tidak dapat
menempuh ujian susulan dan merelakan nilai E ada dalam hasil ujian semester.
Dan dengan terpaksa pula aku harus mengikuti kuliah yang sama semester depan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku tertarik menulisnya di blog
ini karena Pak Suhardi, Prof. Telo ini memiliki kekuatan dan kemauan yang keras
dalam memegang teguh keyakinan dan cita-cita beliau. Kerja keras dan pantang
menyerah merupakan contoh yang baik untuk kita tauladani bersama. Propaganda
anti gandum adalah sesuatu yang ‘original’ menurutku, sebagai bentuk dari
perlawanan terhadap hegemoni gandum dan turunannya telah mendarah daging dalam
darah beliau. Kedaulatan pangan nasional selalu beliau suarakan dimana saja dan
kapan saja beliau diberi kesempatan untuk bicara. Julukan sebagai Prof. Telo
pun beliau sandang dengan bangga.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di bawah ini beberapa cuplikan
dari sebuah buku yang sangat menginspirasi ‘Mandiri Pangan Sejahterakan Rakyat’
Prof. DR. Ir. Suhardi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada tahun 9187, Prof. Suhardi
berusia 32 tahun. “Pada kali pertama itulah di tahun 1987, saya mengikrarkan
Sumpah Gandum. Kalau Gadjah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa, maka saya ber
Sumpah Gandum. Saya tidak akan makan gandum dan produk turunannya, hingga
masyarakat Indonesia sejahtera dan tidak bergantung pada gandum,” tegas Prof. Suhardi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sampai saat ini Prof. Suhardi
tetap konsisten tidak makan gandum dan turunannya karena negeri ini belum
berdaulat pangan, alih-alih berdaulat dari gandum, berdaulat dari beras pun
kita tidak. Malah fenomena yang kudapati di pelosok-pelosok dusun di Sulawesi,
mungkin juga di pulau yang lain di Indonesia,
produk mie instan telah menjadi budaya dan menjadi makanan wajib dalam
setiap jamuan makan. Ngeri kan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
"Kalau kita perhatikan
gandum (tepung terigu) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan kita. Padahal gandum sama sekali tidak tumbuh di Indonesia, harus
diimpor dari luar negeri. Lihat saja aneka kue dan makanan kecil, sebagian
besar menggunakan terigu sebagai bahan baku. Begitu pula komposisi snack, mie
instant, roti, biskuit, gorengan yang ada di pasaran, sebagian besar bahan
dasarnya adalah terigu," </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketergantungan importasi yang
tinggi terhadap pasokan gandum atau tepung terigu sangat tidak menguntungkan
bagi Indonesia. Kebutuhan biji gandum Indonesia setiap tahunnya sangat besar,
yaitu lima juta ton. Sedangkan pada 2008 dan 2009, importasi beras di Indonesia
nol persen.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam perhitungan Prof. Suhardi,
dari importasi komoditas makanan seperti gandum, maka devisa negara yang
tersedot keluar sebesar <b>Rp 325 triliun
per tahun</b>. Jumlah ini tidak sebanding dengan penggelontoran dana talangan
ke bank Century sebesar 6 triliun. Padahal, gizi gandum jauh lebih rendah
dibanding gizi ketela atau umbi-umbian lain maupun beras.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Pemerintah sekarang tidak
memahami petuah Nabi Muhammad. Bukan carilah ilmu hingga ke negeri Cina. Tapi,
yang dilakukan pemerintah justru imporlah pangan hingga ke negeri Cina. Padahal
di negeri ini terdapat 400.000 jenis tanaman yang bisa dikonnsumsi, namun tidak
terkelola dangan baik,” jelas Prof. Telo.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melalui buku ‘Hutan dan kebun
Sebagai Sumber Pangan Nasional” yang dikerjakan bersama Moch Sambas Sabarudin
dan Sri Astuti Soedjoko, Prof. Suhardi ingin menyampaikan pesan kepada pemangku
kebijakan, agar mulai mengurangi impor gandum dan kembali meningkatkan produksi
tanaman pangan di dalam negeri sendiri. Meskipun, dia menyadari keputusan
tersebut akan bertabrakan dengan kepentingan produsen pangan yang bahan bakunya
menggunakan gandum.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Prof. Suhardi selalu lantang
mendorong agar memanfaatkan hutan untuk ditanami sejumlah tanaman pangan yang
mampu beradaptasi dengan hutan. Misalnya ganyong, garut, suweg, porang, gadung,
tales, dan lain-lain yang dikonsumsi dan menjadi bahan penghasilan bagi
masyarakat di sekeliling hutan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mari kita tengok seberapa
meruginya kita kalau kita tergantung terhadap gandum dari segi kandungan
gizinya.</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 4.8pt; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 491px;">
<tbody>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td nowrap="" style="border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
No.<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Kandungan Gizi<o:p></o:p></div>
</td>
<td colspan="5" nowrap="" style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 240.0pt;" valign="bottom" width="320">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
Banyaknya
dalam<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
Beras<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
Gandum<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
Ubi
Kayu<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
Garut<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
Ubi
Jalar<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 2;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Kalori [kal]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
360<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
365<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
363<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
355<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
136<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
2<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Protein [gram]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
6,8<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
8,8<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
1,1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,7<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
1,1<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 4;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
3<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Lemak [gr]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,7<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
1,3<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,5<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,2<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,4<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 5;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
4<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Karbohidrat [gr]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
78,9<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
77,3<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
88,2<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
85,2<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
32,3<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 6;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
5<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Kalsium [mg]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
6<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
16<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
84<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
8<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
57<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 7;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
6<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Phospor [mg]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
140<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
106<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
125<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
22<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
52<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 8;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
7<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Zat Besi [mg]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,8<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
1,2<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
1,5<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,7<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 9;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
8<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Vit A [SI]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
900<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 10;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
9<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Vit B1 [mg]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0,1<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 11;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
10<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Vit C [mg]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
0<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
35<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 12;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
11<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Air [gr]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
13<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
12<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
9,1<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
13,6<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
40<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 13; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td nowrap="" style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 29.0pt;" valign="bottom" width="39">
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
12<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 99.0pt;" valign="bottom" width="132">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Bagian dimakan [%]<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 36.3pt;" valign="bottom" width="48">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
100<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.95pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
100<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 2.0cm;" valign="bottom" width="76">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
100<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 37.15pt;" valign="bottom" width="50">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
100<o:p></o:p></div>
</td>
<td nowrap="" style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; height: 15.0pt; mso-border-bottom-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-right-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.9pt;" valign="bottom" width="73">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
100<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVTG8s0DdJBuRBhvLZQqoTM1mAbdOjxvsrg7aOebTCo8k4rtyFOROMDujBnT-9vEEvVZwVLHQ4GjPAYTFKop3Z__zo7O6tHV9KpXXBoHA-2kqLOJKyJIeB7ahmS7lmxJnx9gmidiWEzZg/s1600/prof.telo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVTG8s0DdJBuRBhvLZQqoTM1mAbdOjxvsrg7aOebTCo8k4rtyFOROMDujBnT-9vEEvVZwVLHQ4GjPAYTFKop3Z__zo7O6tHV9KpXXBoHA-2kqLOJKyJIeB7ahmS7lmxJnx9gmidiWEzZg/s320/prof.telo.jpg" width="245" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-37259610485394630732013-12-26T05:47:00.002-08:002013-12-26T05:57:47.688-08:00Arang Tempurung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RwmFSXvzrqAWcBkARJvXKTJZ7W40vzesWMZt43FoAk1DC7WslFvDe35ixKDDIvwUbj1tjzQETBjRCsYp4hK5WIW_GsmEHiO2xJcYanXYQnSGZdxfx86Mk3yOcmvVGEu8hvMKSWt6v1o/s1600/arang+tempurung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5RwmFSXvzrqAWcBkARJvXKTJZ7W40vzesWMZt43FoAk1DC7WslFvDe35ixKDDIvwUbj1tjzQETBjRCsYp4hK5WIW_GsmEHiO2xJcYanXYQnSGZdxfx86Mk3yOcmvVGEu8hvMKSWt6v1o/s1600/arang+tempurung.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://arangkayu.com/" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><b>Arang tempurung</b></a><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> kelapa
merupakan salah satu produk yang terbuat dari tempurung kelapa. Arang tempurung
kelapa ini merupakan bahan baku untuk pembuatan briket arang tempurung kelapa yang
pada proses selanjutnya akan dapat diolah menjadi arang aktif. Jadi briket arang
tempurung kelapa merupakan bahan baku untuk industri arang aktif. Pembuatan
arang tempurung ini belum banyak yang melakukannya, padahal potensi bahan baku arang
tempurung kelapa, penggunaan arang tempurung kelapa dan potensi pasar arang tempurung
kelapa cukup besar, baik untuk konsumsi rumah tangga lokal maupun untuk
industri arang aktif, baik untuk penggunaan dalam negeri maupun penggunaan luar
negeri.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari aspek teknologi,
pengolahan briket arang tempurung kelapa relatif masih sederhana dan dapat
dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil. Keterbatasan modal, akses terhadap informasi
pasar briket arang tempurung kelapa, serta kualitas yang belum memenuhi
persyaratan merupakan kendala dan masalah dalam pengembangan usaha industri
pengolahan briket arang tempurung kelapa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai salah satu penghasil
kelapa terbesar di dunia, Indonesia memiliki luas areal tanaman kelapa ada
tahun 2000 mencapai 3,76 juta ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak
14 milyar butir kelapa, yang sebagian besar (95%) merupakan perkebunan rakyat. Ditinjau
dari aspek ekonomi maupun sosial budaya, kelapa mempunyai nilai dan peran yang
penting. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada umumnya pemanfaatan
buah kelapa hanya daging buah kelapanya saja untuk dijadikan kopra, minyak dan
santan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan lainnya seperti
tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan. Bobot tempurung kelapa mencapai
12% dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi
buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat
sekitar 672 ribu ton tempurung kelapa yang dihasilkan. Potensi produksi
tempurung kelapa yang sedemikian besar ini belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk
kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambah, sekaligus meningkatkan
kesejahteraan petani kelapa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari aspek teknologi,
pengolahan arang tempurung kelapa relatif masih sederhana dan dapat
dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil. Keterbatasan modal, akses terhadap
informasi pasar dan pasar yang terbatas, serta kualitas serta yang belum
memenuhi persyaratan merupakan kendala dan masalah dalam pengembangan usaha
industri pengolahan arang tempurung kelapa.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengembangan
lanjutan dari pengolahan arang tempurung kelapa adalah briket arang tempurung
kelapa. Briket arang tempurung kelapa ini memiliki kalor yang tinggi dan
menghasilkan panas yang bagus, sehingga briket arang tempurung kelapa cocok
untuk industri makanan, dan industri-industri lainnya yang memerlukan pemanasan
pada proses produksinya. Berbekal keunggulan-keunggulan yang dimiliki briket
arang tempurung kelapa, </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">menunjukkan bahwa pasar briket</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> arang tempurung kelapa</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
baik di dalam negeri maupun di luar negeri masih terbuka lebar. Negara-negara
tujuan ekspor utama briket </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://arangkayu.com/arang-batok-kelapa/">arangtempurung</a> kelapa </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">adalah Jepang, Korea Selatan, Taiwan,
Malaysia, Norwegia, Inggris, Perancis, Jerman, RRC, Uni Emirat Arab dan
Srilangka.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-30070346021616929682013-06-12T07:28:00.000-07:002013-06-12T07:28:17.285-07:00Pola Kemitraan<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
Pola kemitraan dalam pembangunan hutan rakyat saat ini merupakan pilihan
yang tepat untuk dilakukan, mengingat besarnya sumberdaya yang diperlukan untuk
pembangunan hutan rakyat. <span lang="EN-US">Pada prinsipnya, pola
kemitraan yang dimaksud adalah pengembangan hutan rakyat yang melibatkan
beberapa pihak yang masing-masing memiliki kewajiban untuk berkontribusi, dan
juga akan mendapatkan hak secara proporsional atas hasil pemasaran kayu/non
kayu dari hutan yang dibudidayakan bersama tersebut</span>. Pola kemitraan menjadi solusi untuk pembangunan
hutan rakyat sebagai pemasok kebutuhan kayu dunia dan peningkatan perekonomian
nasional.</div>
<a name='more'></a><b><o:p></o:p></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
Pembangunan h<span lang="SV">utan tanaman
</span>r<span lang="SV">akyat </span>dengan
pola <span lang="SV">kemitraan ini dikembangkan dengan melibatkan</span><span lang="SV"> </span><span lang="SV">beberapa</span><span lang="SV"> </span><span lang="FI">pihak </span>yaitu<span lang="FI"> : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">a.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Investor
sebagai pemilik modal</span>; <span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">b.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->F<span lang="FI">asilitator </span>yang bertugas sebagai s<span lang="FI">upevisor</span>, a<span lang="FI">dministrator, </span>serta<span lang="FI"> pemilik teknologi</span>;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">c.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Pemilik
lahan</span>;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">d.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Kelompok
tani penggarap</span>; <span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat pihak-pihak yang ada dalam
pembangunan hutan tanaman rakyat dengan pola kemitraan.<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="FI">Investor adalah pihak yang menanamkan
modal untuk pembangunan hutan tanaman rakyat pola kemitraan berdasarkan pengaturan yang disepakati
bersama. </span><span lang="EN-US">Investor dapat terdiri dari berbagai pihak
baik perorangan/swasta maupun instansi
pemerintah, LSM, Koperasi, BUMN,BUMD, industri terkait, Lembaga keuangan
dan lembaga donor lainnya. </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
Fasilitator bertugas sebagai s<span lang="EN-US">upervisor</span> dan a<span lang="EN-US">dministrator</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">yang </span>bertanggungjawab
untuk <span lang="EN-US">menyediakan paket teknologi, bibit pupuk dan
input teknologi lainnya yang diperlukan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pembangunan hutan tanaman rakyat</span> pola<span lang="EN-US"> kemitraan. </span>Fasilitator<span lang="EN-US"> juga bertindak sebagai pengelolaan dana
dari investor, menyediakan </span>sarana prasarana dan sumberdaya manusia di<span lang="EN-US"> lapangan serta bertanggung jawab terhadap pencapaian standar hasil
yang disepakati. </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="FI">Pemilik lahan adalah pihak yang menyediakan lahan
untuk dibangun hutan tanaman rakyat </span>pola
<span lang="FI">kemitraan. Lahan tersebut
dapat berupa lahan milik maupun tanah Negara bebas. Dengan demikian pemilik
lahan bisa perorangan maupun organisasi/pemerintah ataupun investor yang
menguasakan lahannya untuk digunakan dengan pola bagi hasil pada waktu panen
berdasarkan pengaturan yang disepakati bersama. </span><o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Petani penggarap </span>dalam
pembangunan hutan tanaman rakyat pola kemitraan <span lang="EN-US">adalah
pihak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan penanaman pohon di
lapangan berdasarkan arahan teknis dari fasilitator dan pendamping</span>/petugas<span lang="EN-US"> lapangan. Petani
mendapat upah untuk kegiatan di lapangan disamping bagi hasil berdasarkan
pengaturan yang disepakati bersama</span>.<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="FI">Diagram Alur kegiatan Pembangunan Hutan
Tanaman Rakyat Kemitraan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;">
Proses pembangunan hutan tanaman rakyat kemitraan
yang melibatkan berbagai pihak dapat digambarkan pada diagram alir sebagai
berikut: <o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCewYzBF995KT5WN7SIuk3s6t7rF83R7FedoMvVcWylbhmqD80yCKfLUNW_xrQPJE6_mVZprbyYvShNljgeAj1HS2LTCY7iB4j61ndkw-RawqetfPQug9jCPI0PS1H4pTzF-QyeqLCJ14/s1600/pola-kemitraan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCewYzBF995KT5WN7SIuk3s6t7rF83R7FedoMvVcWylbhmqD80yCKfLUNW_xrQPJE6_mVZprbyYvShNljgeAj1HS2LTCY7iB4j61ndkw-RawqetfPQug9jCPI0PS1H4pTzF-QyeqLCJ14/s320/pola-kemitraan.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0cm; text-align: left;">
<span lang="EN-US"> </span><o:p></o:p><span style="line-height: 150%; text-align: justify;">Secara singkat mari kita lihat masing-masing peran dari pihak-pihak dalam
pembangunan hutan rakyat pola kemitraan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; tab-stops: 1.0cm; text-align: justify;">
Investor<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Men</span>yediakan<span lang="EN-US"> pembiayaan </span>yang akan dikelola oleh<span lang="EN-US">
fasilitator</span>;</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Menerima laporan keuangan dan pelaksanaan
kegiatan</span>;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Meninjau lokasi kegiatan</span>.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
Fasilitator</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Menjadi </span>supervisor dan administrator dan penanggungjawab
bagi <span lang="EN-US">pelaksanaan kegiatan</span> pembangunan hutan rakyat kemitraan;</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="ES">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Mengelola dana yang diperoleh dari investor untuk digunakan dalam</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">pembangunan
hutan tanaman kemitraan</span>;<u><span lang="ES"><o:p></o:p></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Menyusun rencana kegiatan, rencana kebutuhan
sarana dan prasarana pendukung, rencana sumberdaya manusia dan rencana biaya
selama kegiatan;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Mensosialisasikan<span lang="FI"> s</span>i<span lang="FI">stem pola kemitraan kepada para pihak</span>;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 0cm; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="ES">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="ES">Melaksanakan tugas administrasi dan
melaporkan secara periodi</span>k<span lang="ES"> kepada para</span><span lang="ES"> </span><span lang="ES">pihak</span>;<span lang="ES"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]-->Menyediakan
tenaga pendukung: tenaga administrasi, tenaga supervisi lapangan, mandor kerja
dan petani penggarap.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pemilik
Lahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Menyediakan lahan untuk
kegiatan</span> pembangunan hutan rakyat
kemitraan;</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Membantu mengawasi pelaksanaan kegiatan
(penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan)</span>;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Membantu dalam keberhasilan pembangunan hutan
tanaman kemitraan terutama aspek kepastian lahan dan keamanan tanaman selama
perjanjian berlangsung;<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Menerima </span>laporan <span lang="FI">pelaksanaan kegiatan</span>.<span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Petani
Penggarap:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Menjadi pelaksana teknis</span> kegiatan pembangunan hutan tanaman rakyat
kemitraan yang meliputi kegiatan<span lang="EN-US"> penyiapkan lahan, </span>penanaman, pemeliharaan tanaman dan pengamanan;</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span><!--[endif]-->Melaksanakan kegiatan tumpangsari yang bertujuan
meningkatkan keberhasilan penanaman dan peningkatan pendapatan petani
penggarap. <o:p></o:p></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-89646274287629747072013-06-01T18:34:00.001-07:002013-06-01T18:34:19.145-07:00Kooong-nya Iwan Simatupang<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Kooong-nya Iwan Simatupang</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
‘Kisah tentang seekor perkutut’</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyHbwi-EA0wfAsKiJU7GlclXweyBEnMlkQjd2H3zPG9cuQCMqfOQ-U1Ut17Pntm0t-bxuYErLkpvHn8eclLG62UwzA9CgS9bgpMKZ99U1Sk3gFo64s3XW2jRBjQb5d5pFZ4wkt2fcAt44/s1600/kooong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyHbwi-EA0wfAsKiJU7GlclXweyBEnMlkQjd2H3zPG9cuQCMqfOQ-U1Ut17Pntm0t-bxuYErLkpvHn8eclLG62UwzA9CgS9bgpMKZ99U1Sk3gFo64s3XW2jRBjQb5d5pFZ4wkt2fcAt44/s320/kooong.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Roman ini bercerita tentang kehidupan desa tani di pedalaman
Pulau Jawa seting tahun 70-an. Sekilas cuplikan-cuplikan yang menarik hati saya
untuk menuliskannya kembali di sini. Sebuah cerita menarik tentang perkembangan
ke-Indonesia-an yang berlatar belakang negara agraris. Dari sini saya dapat
merasakan denyut tani bangsa kita. Kedalaman tani sesungguhnya. Mari kita baca Indonesia.</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">
Malang nian nasib Pak Sastro, sudah ditinggal mati oleh
istri tercinta, harus kehilangan anak pula, yang tewas ditabrak oleh kereta api
langsir.</div>
<div class="MsoNormal">
Untuk mengobati kesedihan hatinya, dia membeli seekor
perkutut. Celakanya, yang diabeli hanya perkutut gule-tak bisa berbunyi kooong.
Walau begitu, dia terlanjur cinta.</div>
<div class="MsoNormal">
Suatu hari burung itu kabur dari sangkar yang terlupa
dikunci. Pergilah Pak Sastro untuk mencarinya. Siapa nyana, seisi desa ternyata
ikut blingsatan dan kehidupan pun jungkir balik. Apa pasal?</div>
<div class="MsoNormal">
...</div>
<div class="MsoNormal">
“Satu-satunya penyelamatan adalah: Kembali ke sawah dan ke
kebun! Kembali menjadi kita semula. Yaitu: tani, manusia bercocok tanam. Tidak menyuruh
orang lain. Kita kerjakan sendiri.”</div>
<div class="MsoNormal">
Lama mereka diam. Kata-kata laki-laki tegap itu menggema ke
celah-celah hati yang paling dalam. Kata-kata itu menerobos pembuluh-pembuluh
darahnya, bersatu dengan butir-butir darah, dan akhirnya mengalir deras kembali
ke jantung taninya.</div>
<div class="MsoNormal">
Ya! Kembali ke sawah! Kembali menggenggam tanah basah. Menggenggam
bibit-bibit unggul! Kembali menggenggam pupuk! Kembali menggenggam padi! Kembali
menggenggam palawija! Kembali mnggenggam ikan emas di empang!</div>
<div class="MsoNormal">
Wajah mereka berangsur-angsur cerah kembali. Senyum yang
membebaskannya jadi titik tolak sejarah yang mereka pahatkan sejak saat itu. </div>
<div class="MsoNormal">
Ke sawah! Ke kebun!</div>
<div class="MsoNormal">
....</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Ya! Untuk pertama kali desa itu memperdengarkan desahnya
sebagai desa tani yang sewajarnya. Uapnya kembali mengambang di udara. Uap manusia-manusia
sederhana, yang punya hubungan dengan tanah dan air di bumi, cuaca dan harapan
di langit, tempat Dia bersemayam menurut keyakinan orang-orang sederhana
seperti kaum tani.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penerbit: Pustaka Jaya</div>
<div class="MsoNormal">
Cetakan pertama, 1975</div>
<div class="MsoNormal">
Cetakan kedua, 2013</div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-58554165231143327182013-05-21T00:21:00.002-07:002013-12-31T06:09:05.756-08:00Asap Cair<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><span style="color: #cc0000;"><b><a href="http://arangkayu.com/asap-cair-tempurung-kelapa-java-charco/">Asap cair</a></b></span>
[wood vinegar, liquid smoke] merupakan suatu hasil kondensasi [pengembunan]
dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari
bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa, dan senyawa
karbon lainnya.</span><br />
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: IN; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://arangkayu.com/category/asap-cair/"><img alt=" asap cair" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqQs1mXdq6YOrR-FzL4oRx_MqKmSezM7Meysb2JFAQWVDn-sLTALATkFxNqEXSOYakhlAoqzoj7vW4-Hx5tZFejA_Lx_pqLQyhoZrYtVgyB-BQISMTBY5oRs0nlClQWh6Mgbn8SoKo2Qo/s320/asap+cair.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">CV. ATMAJA</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="background-color: white; line-height: 115%; text-align: justify;"><br /></span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; mso-fareast-language: IN;">Asap cair telah banyak diaplikasikan pada kegiatan
manusia sehari-hari. Asap cair digunakan dalam industri pangan sebagai pengawet
karena sifat antimikroba dan antioksidannya.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<hr align="left" noshade="" size="6" width="100%" />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Teknologi asap cair ini juga diterapkan pada daging dan hasil ternak,
daging olahan dan keju. Tak terkecuali pada proses pengasapan ikan secara
langsung yang sangat tidak ramah lingkungan, asap cair telah menggantikannya
sebagai alternatif pengawetan ikan. Asap cair dapat digunakan pula pada food
processing seperti tahu, mie basah dan bakso. Asap cair juga juga digunakan
sebagai penambah cita rasa asap pada saus, sayuran kaleng, bumbu dan
rempah-rempah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Dalam industri perkebunan, asap cair dapat digunakan sebagai koagulan lateks
dengan sifat fungsional asap cair seperti anti jamur, anti bakteri dan anti
oksidan dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.Dengan tidak
mengurangi keajaiban dari asap cair ini, lagi-lagi asap cair juga berguna dalam
industri kayu, kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap
serangan rayap lebih tinggi daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
Di bidang pertanian, adanya senyawa fenol dan formaldehida di dalam asap
cair, kedua senyawa ini berfungsi sebagai bakteriosida (membunuh bakteri).
Disamping itu, kombinasi kedua senyawa tersebut juga bersifat fungisida
(membunuh jamur). Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa asap cair ini sangat manjur
membasmi hama dan penyakit tanaman. Mengingat harganya yang relatif murah <b>(Rp.
13.000/liter)</b>, dan aman terhadap lingkungan, maka asap cair perlu dilirik
untuk digunakan sebagai pestisida nabati pada tanaman.Maka tunggu apalagi,
segera pesan ke mas Krishna<b> [081227108550]</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<o:p></o:p></div>
<span style="text-align: justify;">Dibawah bendera CV. Atmaja dengan SIUP Nomor:
503/461/11.34/SIUP-PK/VII/2007, produk asap cair ini kami edarkan. Asap cair
ini sudah diendapkan minimal 1 bulan. Belum dikasih campuran apa-apa. Kemampuan
suplai 150 liter per hari. </span>wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-37504087013605700322013-05-20T07:14:00.001-07:002013-05-20T07:14:52.723-07:00Benih Jabon<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekilas tentang benih jabon. Kenapa saya menulis benih jabon? Tidak lain dan tidak bukan karena kali ini saya mau jualan benih jabon. Pohon jabon berbuah setiap tahun pada
bulan Juni-Agustus. Nah, sebentar lagi panen raya nih. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFXLUAerxNn3yBPQzDLXOYd1V1pHduaZlsyA-bqpoi0H_Dm0YTHTIkhI4LowoP9itPQh32Ew_5a4kjqVsEv5JhWf0bknFljfDJigtOSV__J4VcKCPW1QP-ReeoH0Fz88Xc5emxwf-_qTE/s1600/benih-jabon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFXLUAerxNn3yBPQzDLXOYd1V1pHduaZlsyA-bqpoi0H_Dm0YTHTIkhI4LowoP9itPQh32Ew_5a4kjqVsEv5JhWf0bknFljfDJigtOSV__J4VcKCPW1QP-ReeoH0Fz88Xc5emxwf-_qTE/s320/benih-jabon.jpg" width="240" /></a></div>
Buah jabon merupakan buah majemuk berbentuk bulat dan
lunak, mengandung biji yang sangat kecil. Jumlah biji yang kering udara 1826
juta butir per kg. Buah yang berukuran sedang dapat menghasilkan sekitar 8.300
pohon. Biji yang telah dikeringkan dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat
dalam ruangan yang sejuk dapat tahan selama satu tahun.<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Umumnya jabon mulai berbunga pada umur 4 tahun, tetapi jabon
dipelihara secara intensif, pohon jabon sudah mulai berbunga pada umur 2,5
tahun. Bunga kepala jabon berukuran besar (4,5−6,0 cm), lidah daun kelopak
letaknya tegak, berdaging, dan pada ujungnya berbulu. Daun mahkota pada bunga
jabon seluruhnya tidak berbulu. Penyerbukan pada bunga umumnya terjadi pada
awal pagi hari, yakni ketika produksi absolut polen per bunga sebanyak 4.566
butir dengan ukuran 19,3 x 20,2 μm. Beberapa jenis polinator yang biasanya
membantu penyerbukan bunga jabon adalah lebah madu (Apis spp.), kupu-kupu,
thrips, dan megachile. Buah jabon berbentuk bulat dengan ukuran 4,5−6,0 cm,
memiliki ruang-ruang biji yang sangat banyak layaknya buah majemuk seperti
keluwih/nangka yang berukuran kecil dengan bagian tengah padat dikelilingi oleh
ruang-ruang biji. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jual benih jabon merah Rp 3.000.000,- per Kg.</div>
<div class="MsoNormal">
Jual benih jabon putih Rp 2.000.000,- per Kg.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
CP: 08121578869 [wicak]</div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-33769144138513649082013-05-04T00:41:00.001-07:002013-05-04T00:41:40.022-07:00Pembangunan Hutan Rakyat Kemitraan<div style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" style="line-height: 16.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Arial Rounded MT Bold', sans-serif; font-size: 14pt;">PEMBANGUNAN</span></b><span style="font-family: 'Arial Rounded MT Bold', sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div align="center" style="line-height: 16.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Arial Rounded MT Bold', sans-serif; font-size: 14pt;">HUTAN RAKYAT KEMITRAAN BERBASIS IPTEK</span></b><span style="font-family: 'Arial Rounded MT Bold', sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div align="center" style="line-height: 16.3pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: 'Arial Rounded MT Bold', sans-serif; font-size: 14pt;">DENGAN POLA BAGI HASIL</span></b><span style="font-family: 'Arial Rounded MT Bold', sans-serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0cm; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt-kGHs1dyi55PIJeI7cNMJ2s4M1UjOTBJry1ypyWsoiksKlFkKpAI_lyEmZh0eHN1Y_fwUoD4ZSuLeajl_XPMymsEUZ9UeE2TpGdx8Po3TfCVcNCrdI-RXwDQIqQoctc6b0ipCbAebQo/s1600/pembangunan-hutan-rakyat-kemitraan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt-kGHs1dyi55PIJeI7cNMJ2s4M1UjOTBJry1ypyWsoiksKlFkKpAI_lyEmZh0eHN1Y_fwUoD4ZSuLeajl_XPMymsEUZ9UeE2TpGdx8Po3TfCVcNCrdI-RXwDQIqQoctc6b0ipCbAebQo/s320/pembangunan-hutan-rakyat-kemitraan.jpg" width="320" /></a></div>
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">Pembangunan hutan rakyat
kemitraan adalah salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kayu
sekarang dan masa yang akan datang. Pembangunan hutan rakyat merupakan solusi
pemenuhan kebutuhan akan kayu saat ini dan masa yang akan datang. Dimuali sejak
produksi kayu bulat dari hutan alam menurun, maka mau tidak mau alternatifnya
adalah dengan mendayagunakan lahan-lahan di luar kawasan hutan baik yang
produktif maupun yang kurang produktif.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">K</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">o</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">ndisi hutan alam di Indonesia saat ini tidak dapat lagi dijadikan andalan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">untuk</span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">memenuhi kebutuhan kayu<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">saat ini dan akan datang</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">.<span class="apple-converted-space"> </span>Peningkatan permintaan
pasokan kayu yang terus meningkat, berbanding terbalik dengan kemampuan supply
yang terus menurun, ditambah dengan kebijakan soft landing yang dikeluarkan
Departemen Kehutanan, yang salah satu isinya menurunkan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0a0a0a; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;">jatah
produksi/tebangan bagi hak pengusahaan hutan yang bersumber dari hutan alam.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="EN-US" style="color: #0a0a0a; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Di</span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></span><span lang="EN-US" style="color: #0a0a0a; font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-US;">sisi lain pemerintah mendorong peningkatan produksi dan tebangan yang
berasal dari hutan tanaman (HTI , hutan rakyat, kebun kayu).<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Salah satu upaya u</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">ntuk<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">memenuhi kebutuhan kayu
nasional dan eksport ya</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">itu<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">dengan pembangunan hutan
rakyat kemitraan</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">.</span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Oleh karena itu
pembangunan hutan rakyat<span class="apple-converted-space"> </span>kemitraan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">masih<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">merupakan salah satu program prirotas Departemen Kehutanan tahun
2009-2014.</span><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">Sasaran strategisnya adalah terwujudnya hutan tanaman yang produktif
antara lain berupa rencana pembangunan hutan tanaman rakyat mu</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">r</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">ni
seluas 500 ribu ha dan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">pembangunan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">hutan
rakyat kemitraan seluas 125 ribu ha. Kegiatan yang diperiorit</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">a</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">skan
sejak tahun 2007 ini menurut Rencana Kerja Kement</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">e</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial, sans-serif;">rian Kehutanan antara
lain adalah:</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">1. <span class="apple-converted-space"> </span>Deregulasi alokasi
lahan untuk pembangunan hutan tanaman</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">2. <span class="apple-converted-space"> </span>Penyusunan investasi
pembangunan dan pengembangan hutan tanaman</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">3. <span class="apple-converted-space"> </span>Promosi di bidang
investasi hutan tanaman</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">4. <span class="apple-converted-space"> </span>Penelitian dan
Pengembangan teknologi pembangunan dan pengelolaan hutan tanaman</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 1cm;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 1cm;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">Tujuan pembangunan hutan rakyat kemitraan ini
adalah :</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">1) m</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">emenuhi
kebutuhan bahan baku industri perkayuan untuk konsumsi dalam negeri<span class="apple-converted-space"> </span>dan export</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">,<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">2) m</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">eningkatkan
kesejahteraa</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">n<span class="apple-converted-space"> </span>m</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">asyarakat
melalui pembukaan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pemanfaatan lahan
dibawa tegakan</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">,<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">3) m</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">embantu
upaya rehabilitasi lahan meningkatkan produktifitas lahan yang tidak produktif
dan meningkatkan kelestarian lingkungan</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">,<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">4) m</span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">ensukseskan
program pemerintah dalam program penanaman 1 miliyar pohon/tahun sebagai
antisipasi pengaruh negatif perubahan iklim</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">Dalam rangka mensukseskan program tersebut<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">maka salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengembangkan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: Arial, sans-serif;">model pembangunan
hutan rakyat kemitraan dengan pola bagi hasil antara berbagai pihak yang
terkait berdasarkan kontribusi dari masing-masing pihak.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Pembangunan hutan rakyat kemitraan dibangun antara petani pemilik
lahan dengan pihak-pihak terkait yang dikelola berdasarkan prinsip saling
menguntungkan.<o:p></o:p></span></div>
<u1:p></u1:p>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">Perusahaan memerlukan
bahan baku kayu secara berkesinambungan dan petani pemilik lahan memerlukan
modal, pengetahuan teknis dan kepastian pemasaran. Dalam pembangunan hutan
rakyat kemitraan tidak hanya menyangkut teknis silvikultur saja tetapi juga
menyangkut managerial yang berkaitan dengan faktor sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat setempat. Oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan
hutan rakyat kemitraan perlu adanya keterlibatan berbagai pihak yang dilandasi oleh
tujuan memperoleh manfaat.<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">Model<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">pembangunan<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">hutan rakyat kemitraan
yang akan dibangun ber</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">dasar<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">pada pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna<span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">serta</span><span class="apple-converted-space"><span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: Arial, sans-serif;">hasil penelitian dan pengembangan dan pola bagi hasil dilakukan dengan
mitra sejajar secara proporsiona</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">l.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
</div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-18788737193160602952013-04-28T19:28:00.003-07:002013-04-28T19:28:55.235-07:00Mol Tape<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mol tape merupakan
kepanjangan dari Mikro Organisme Lokal yang terbuat dari Tape. Tape apa saja
deh yang penting tape. Bisa tape ketan atau pun singkong. Kalau ada tape alternatif
lain juga boleh. Mol ini bisa dikembangbiakkan sebagai starter pembuatan kompos
organik. Pembuatan kompos ini dapat dipersingkat proses pembuatannya dengan
pemberian starter mol tape. Hanya memakan waktu sebulan kompos sudah siap
digunakan. Ide membuat mol tape ini bukan hal baru, saya pertama kali tahu dari
Pak Sobirin. Orang yang penuh dedikasi terhadap lingkungan. Terimaksih pak Sobirin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY9lOX_MwxEYuEDv7CxHkNmBAXomRFdODEBipeYoP_77Vc79VQhdj_nFEprnRync_rIFVGrMRsGir0-DJrnZtVb4ic-d-ZFsR1gri2Jc7mkb2TuNQeW5sfB12WCjIZcHWp6wS6IfWbZzI/s1600/mol+tape.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY9lOX_MwxEYuEDv7CxHkNmBAXomRFdODEBipeYoP_77Vc79VQhdj_nFEprnRync_rIFVGrMRsGir0-DJrnZtVb4ic-d-ZFsR1gri2Jc7mkb2TuNQeW5sfB12WCjIZcHWp6wS6IfWbZzI/s1600/mol+tape.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><a name='more'></a>
<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada beberapa teman yang
menanyakan tentang pembuatan mol tape ini, sudah saya kasih tahu ada di blognya
pak Sobirin, tapi ya tetap aja pingin penjelasan dari aku. Yah, tulisan ini
mengulas ulang apa yang sudah ditulis sama masternya. Semoga menjadi amal bagi
aku dan kita semua yang peduli dan menjaga lingkungan sekitar dengan baik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kebanyakan dari kita
memandang sampah dapur sebagai bahan kotor dan menjijikkan, sehingga perlu
segera disingkirkan dan dimusnahkan dari hadapan kita. Padahal dari sampah
itulah kita bisa berkontribusi terhadap penyelamatan lingkungan. Tentang sampah
kotor dan pembahasannya akan kita bahan dlam tulisan-tulisan selanjutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mari kita segera ke inti
bahasan kita, yaitu cara pembuatan mol tape: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Gunakan
botol air mineral yang 1,5 literan, tutup botolnya gak usah dipasang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masukkan
tape sebanyak 1 sendok makan penuh ke dalam botol<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masukkan
air sumur sebanyak ¾ bagian botol<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Masukkan
gula merah atau gula pasir sebayak 5 sendok makan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kocok-kocok
sampai semua larutan tercampur<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Biarkan
semingguan dalam kondisi terbuka, dan mol siap digunakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ciri-cirinya
mol sudah jadi adalah beraroma alcohol dan wangi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kalau
ingin memperbanyak mol, cukup dengan membagi isi botol menjadi 2 bagian, lalu
masukkan gula 5 sendok makan dan tambahkan air sampai ¾ bagian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 22.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: Arial;">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ulangi
tahap-tahap di atas untuk memperoleh mol lebih banyak lagi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mol tape ini bisa digunakan
sebagai starter dan pupuk cair. Mol tape sebagai pupuk cair harus diencerkan
dulu dengan perbandingan 1 : 20 [1 bagian mol tape dan 20 bagian air sumur]. Cara
yang paling gampang agar pupuk cair tidak langsung terkena batang tanaman
adalah dengan memasukkan pupuk cair ke botol dengan tutup botol yang sudah
dilobangi sebesar sapu lidi. Cara penyirman seperti menuangkan kecap melalui
tutup botol yang sudah berlubang. INGAT, jangan sampai terkena batang tanaman. Pemberian
pupuk cair dilakukan 3 hari sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Aplikasi pada tanaman cabe
yang pernah aku lakukan membuat tanaman terlihat segar, daun lebih hijau dan
bunga tidak banyak yang rontok. Jadi buahnya menjadi lebat daripada sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-1503600227446421982013-03-08T21:02:00.002-08:002013-03-08T21:02:24.838-08:00Patek <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Penyakit cabe
yang satu ini baru aku temui di musim ini. Namanya sudah terkenal sejak aku
mulai bertanam cabe. Dulu, musim tanam yang lalu aku menanam cabe di musim
kemarau. Tidak satu buah pun yang terkena penyakit ini. Tapi sekarang, penyakit
ini begitu menggila.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHswcEPs1kr0OWAlAJP72M_TFlXPgZmi-62JQETwW1WdqxKC0NA5OIIAMEme-jwVGVROoYpUESBbAAwFYM1Ner3vjdhw3E4gxjrPm9LipKQ2xlgtWOR5TJBwmZILqJHzz68dZP3aREbsE/s1600/patek.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHswcEPs1kr0OWAlAJP72M_TFlXPgZmi-62JQETwW1WdqxKC0NA5OIIAMEme-jwVGVROoYpUESBbAAwFYM1Ner3vjdhw3E4gxjrPm9LipKQ2xlgtWOR5TJBwmZILqJHzz68dZP3aREbsE/s1600/patek.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PATEK, ya..
</span></div>
<a name='more'></a>penyakit yang satu ini menjadi momok utama para petani cabe. Entah dari mana
kata patek ini berasal. Dalam bahasa Jawa aku menemui kata yang mirip dengan
kata ini. ‘patek-en’ artinya tidak masalah alias tidak apa-apa, tidak
menggubris sesuatu hal yang berhubungan dengan kita. Kata ini juga pernah
dipakai oleh <span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pak Harto dan keluar kata-kata, “ora
dadi Presiden yo ra pateken (tidak jadi Presiden ya tidak akan kena penyakit
patek, maksudnya ya tidak apa-apa, tidak akan rugi)”, sehingga keesokan harinya
beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada suatu ajaran
sikap keras yang ditanamkan pada anak-anak Jawa tempo dulu, untuk menolak
hal-hal yang bersifat duniawi jika hal tersebut sudah menyentuh harga diri.
Tahap yang paling lunak adalah ungkapan “tidak pateken” tadi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Kalau
dalam bahasa Madura, patek artinya anjing. Jika orang Madura mengumpat, pasti
salah satu kata yang dipakai adalah ‘patek’. Bisa ‘patek jih’, bisa ‘patek
jeriyah’, bisa ‘burikna patek’ dan lain sebagainya. Semua kata itu berhubungan
dengan anjing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Patek, nama rada ilmiahnya
adalah antraknosa. Patek disebabkan oleh dua jenis jamur: </span><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jamur
<i>Colletotricum capsici,</i> serangan jamur ini pada cabe dicirikan dengan
cara menginokulasi pada tengah buah cabai dan biasanya menyerang cabai yang
sudah tua. Jamur <i>Gloeosporium</i> sp, jamur ini dicirikan dari jenis
serangannya pada ujung cabai dan bisa menyerang pada cabai yang muda maupun
tua. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kedua jamur tersebut bisa menyerang
sendiri-sendiri maupun bersamaan (kombinasi keduanya). Serangan jamur <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tersebut biasanya akan meningkat saat
kelembaban tinggi disertai suhu udara yang tinggi pula.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Patek sangat sulit dikendalikan. Kalau sudah
menyerang, sulit dimusnahkan. Pengendalian patek sebaiknya dilakukan mulai dari
awal persiapan lahan. Langkah-langkah pengendaliannya sebagai berikut:</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pergunakan
bibit yang sehat, jika menggunakan bibit sendiri jangan menggunakan dari
bekas cabai yang terserang patek. Karena spora jamur tersebut mampu
bertahan pada benih cabai. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pilih
lokasi lahan yang bukan bekas tanaman cabai, terong, tomat dll (satu
famili dengan cabai). Spora Gloeosporium maupu Colletotricum mampu
beradaptasi hidup dalam tanah dalam waktu tahunan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tanamlah
varietas cabai yang lebih tahan patek, biasanya cabai keriting lebih tahan
terhadap penyakit patek </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pergunakan
pupuk dasar maupun kocoran yang rendah unsur Nitrogen, karena unsur N
hanya akan membuat tanaman cabai menjadi rentan. Selain itu unsur N juga
akan membuat tanaman menjadi rimbun yang akan meningkatkan kelembaban
sekitar tanaman. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Perbanyak
unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pergukanlah
mulsa plastik untuk menghindari penyebaran spora jamur melalui percikan
air hujan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pergunakanlah
jarak tanam yang ideal sesuai dengan varietas yang akan kita tanam, usahakan
jangan terlalu rapat karena hal ini akan sangat membahayakan keselamatan
tanaman cabai </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lakukan
pencegahan dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb
atau tembaga hidroksida secara rutin satu minggu sekali (tetapi ini
betentangan dengan konsep pengendalian hama secara terpadu) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lakukan
perempelan untuk mengurangi krimbunan tanaman cabai </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pergunakan
peralatan yang terbebas dari penyebab penyakit patek </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika
langkah-langkah diatas sudah dilakukan tetapi masih terjadi serangan
penyakit patek maka segeralah buang tanaman yang sakit kalau perlu
membakarnya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bersegeralah
melakukan tindakan penyelamatan terhadap cabe yang terserang patek. Sampai
tuntas tas. Jangan tunggu besok. Lakukan sekarang juga agar anda tidak
gagal panen. Tindakan yang perlu dilakukan adalah menyemprot dengan
fungisida kontak (dithane, nordox, kocide, antracol, dakonil dll)
bersamaan dengan sistemik (derosal, bion M, amistartop dll). Ditambah lagi
dengan ramuan herbal organik yang tersedia disekitar kita.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tulisan ini diolah dari berbagai sumber
dan dari pengalaman pribadi. Semoga tulisan ini bermanfaat buat sahabat petani
tangguh Indonesia.</span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-6766654462290945432013-02-28T07:07:00.003-08:002013-02-28T07:16:20.422-08:00Peluang Usaha<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Rumah-Lauk/408842769193624?notif_t=page_new_likes" target="_blank"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUwsI6yQIYz59iZLylmQE9bLHKfnHRKZTXZ2reOkhtww8CzRGVVKwDaSmXQV6bAm2H51SolzjX4DWN4XmAhVnunRnXrSkkYgFMd8nnBe-78tyquy-s3x-ujUkSP2g55Vt6sQ3CndxRPCE/s320/rumah-lauk.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: center;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">PENGANTAR</span></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Saat ini,
masyarakat Indonesia sebagai bagian dari penduduk dunia, turut serta bergerak
dalam modernitas. Terjadi peningkatan peran publik yang signifikan di kalangan
kaum wanita. Sudah jamak kita lihat, pasangan suami-istri yang keduanya bekerja
di luar rumah sehingga keluarga-keluarga modern mempunyai kesibukan yang padat.
</span></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Fenomena ini
juga diikuti dengan meningkatnya masyarakat kelas menengah di Indonesia yang
mempunyai daya beli tinggi. Di sisi lain, keluarga-keluarga sibuk ini dituntut
bergerak cepat dalam banyak hal, termasuk soal menghidangkan makanan untuk
keluarga. Para Ibu banyak yang hanya memiliki sedikit waktu untuk memasak
makanan mereka. Jika begitu, makanan cepat saji menjadi pilihan menarik dan
sesuai dengan situasi mereka yang super sibuk.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Produk kami
dapat menjawab kebutuhan masyarakat modern tersebut. Dengan rasa yang enak dan
mudah diterima lidah masyarakat, serta harganya yang cukup bersaing, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">frozen seafood</i> ini menjadi sulit untuk
ditolak. Terlebih dengan kesadaran yang makin meningkat tentang makanan sehat
yang bebas pengawet, pewarna dan bahan tambahan lain yang membahayakan
kesehatan. Produk kami memiliki keunggulan tersebut. Varian produk yang banyak juga
dapat menyediakan pilihan yang menarik dan beragam bagi konsumen.</span></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Produk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seafood</i> juga memiliki keunggulan penting
dalam hal kesehatan. Suhu tubuh hewan laut/air lebih dingin daripada suhu tubuh
manusia. Sedangkan suhu tubuh hewan ternak dan unggas, lebih hangat daripada
tubuh manusia. Lemak dan minyak akan mengeras/membeku jika berpindah dari suhu
tinggi ke suhu rendah. Maka dari itu, lemak hewan laut tidak mengeras jika
masuk ke dalam tubuh manusia, melainkan justru makin encer. Sementara itu,
lemak hewan ternak dan unggas akan mengeras jika masuk dalam tubuh manusia dan
banyak mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah. Sehingga bisa dikatakan,
sebagai sumber protein hewani, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">seafood</i>
lebih sehat daripada daging ternak dan unggas.</span></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Di
bawah binaan Departemen Kelautan dan Perikanan RI, produk ini juga telah
mendapat sertifikat halal dari MUI dengan nomor: <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">07190007680909 dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ijin Edar dari
Departemen Kesehatan RI SP: 574/13.9/08. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Dengan
begitu, peluang ini sangat pantas untuk dicoba.</span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-30726478445577085602013-02-15T02:43:00.000-08:002013-02-15T02:43:11.641-08:00Keriting Cabe Keriting<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlc8jq_j-_9EKg0SDpGyk0pxy8apApJyAuF2vaxYfQpvpriien4gofm3Hf7wPP7elKAldIF7uhYJIByEHPl4nqp763rLGTtafWgvWwRW2jC4MyhsybGzfyaGPtuyd9Yzu0d-UFIvDTETw/s1600/kriting-tanggung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlc8jq_j-_9EKg0SDpGyk0pxy8apApJyAuF2vaxYfQpvpriien4gofm3Hf7wPP7elKAldIF7uhYJIByEHPl4nqp763rLGTtafWgvWwRW2jC4MyhsybGzfyaGPtuyd9Yzu0d-UFIvDTETw/s320/kriting-tanggung.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apa hubungan
cabe keriting, aku dan musim hujan? Jangan tanya pada rumput yang bergoyang
karena ia tak bisa menggoyang harga cabe keriting. Jangan bertanya pada angin,
karena angin hanya tau soal mengawinkan putik dan benang sari cabe keriting.
Cobalah bertanya pada istriku. Naah, kalau kau bertanya padanya, mungkin ia
bisa menjawab cinta sang suami pada si cabe keriting di musim hujan, hehe. </span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Yang jelas musim
hujan kali ini aku kembali menanam cabe keriting. Bukan hanya kembali menanam,
tapi juga bertemu dengan kendala penanaman dan pemeliharaannya. Mari hitung
satu demi satu kendalanya. Satu, curah hujan yang sangat tinggi. Dua, tenaga
kerja yang sangat susah diperoleh. Sulitnya tenaga kerja musim ini karena berbarengan
dengan musim tanam padi dimana-mana. Tiga, aku harus turun tangan sendiri menyiapkan
segalanya, termasuk membuat guludan demi guludan. Belum lagi mendengar omongan
orang kampung yang pesimis bahwa menanam cabe di musim hujan tidak akan
berhasil. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tapi aku sudah
terlanjur cinta kepada cabe, apalagi cabe keriting. Cinta yang ini bukan cinta
buta, tetapi cinta yang logis. Hehe, mana ada cinta yang logis yah? Tapi
sudahlah, ini soal aku dan cabe keriting dan musim hujan kali ini. Yang jelas
aku suka menanam cabe keriting. Karena cabe keriting mempunyai prospek yang
sangat baik, dari dulu hingga sekarang (Tanyakan pada tengkulak cabe keriting
kalau tak percaya omonganku </span><span lang="IN" style="color: black; font-family: Wingdings; font-size: 9.0pt; mso-ascii-font-family: "Trebuchet MS"; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-char-type: symbol; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-font-family: "Trebuchet MS"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">). Dengan standar penanaman yang baik, dibarengi
pengendalian hama terpadu yang efektif dan efisien, aku yakin akan memperoleh
panen yang maksimal. Kalau masalah harga, aku serahkan kepada mekanisme pasar
saja. Bukan soal mau mengikuti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">deux ex
machina a la</i> penganut kapitalisme, tapi memang dari sononya harus demikian
kan? Tapi yakinlah, harga cabe keriting ini rata-rata bagus dan menjanjikan,
asalkan pintu impor dikurangi atau malah ditutup sekalian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mong-ngomong
soal penyakit cabe keriting, yang menurutku sangat sulit untuk diatasi adalah penyakit
keriting. Penyakit keriting sering menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh
petani cabe di Indonesia karena menjadi salah satu penyebab turun</span><span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">n</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">ya hasil
panen. Bahkan pada tingkat serangan yang serius penyakit ini bisa menyebabkan
gagal panen. Penyakit semacam ini bisa dibilang cukup umum dan banyak sekali
terjadi di </span><span style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">areal tanaman cabe</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penyebabnya
adalah CMV (Cucumber Mosaic Virus). Vektornya berupa Aphid dan Thrips. Aphid memiliki
mulut berupa alat tusuk dan hisap. Pada saat ia berada di permukaan
daun, Aphid akan menghisap zat-zat dari daun, sehingga otomatis dia
akan bisa menularkan penyakit (virus) dan memperbanyak diri dalam tanaman
tersebut. Sedangkan Thrips bekerja dengan
menusuk klorofil (zat hijau daun) yang sangat diperlukan dalam proses
pembuatan zat makanan bagi tumbuhan. Akibatnya, daun menjadi pucat dan tidak
dapat memasok kebutuhan organ lain.</span><span lang="IN" style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Gejala awal
serangan ditandai dengan adanya warna mosaik kuning atau hijau muda mencolok
pada daun. Kelanjutanya pucuk menumpuk keriting diikuti dengan bentuk
helaian daun menyempit atau cekung, buah kecil, bengkok dan ringan. Secara
keseluruhan tanaman tumbuh tidak normal, menjadi lebih kerdil dibandingkan
dengan tanaman sehat. Kalau sudah begini, peganglah kepalamu, atau bersiap-siap
disemprot istri karena penghasilan bulanan berkurang drastis karena usaha
merugi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Mengambil
pengalaman musim kemarin, tanaman cabe yang mengalami keriting aku cabuti dan
aku ganti dengan tanaman sulaman yang sehat. Sebulan kemudian muncul lagi
penyakit keriting ini. Padahal penyemprotan minimal seminggu dua kali
berturut-turut kombinasi insektisida organik dan non-organik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 9.0pt; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Insektisida
organik yang aku gunakan adalah campuran daun mimba dan daun sirsak. Semua
bahan itu aku jus dan aku diamkan semalam, paginya aku saring dan semprotkan ke
tanaman cabe. Hari berikutnya aku gunakan insektisida dari pabrikan yang
harganya mahal menurutku. Hehehe…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.2pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-26873911627577948092012-10-03T20:31:00.001-07:002012-10-03T20:31:53.362-07:00Buton oh Buton<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKyw4b9JeWy4MAW-wJVEAwWcGPmFHq2OVMY_cBd7SuCbct6C8i-fr_FulII6e4I-gWE9X87rZdBGlGK6Edv6WdZks8_oh0Dz6k-RRJDxEOWFqUxMevA-hfP4z_vZ7ko4ZXZDCw6j5tAT0/s1600/buton.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKyw4b9JeWy4MAW-wJVEAwWcGPmFHq2OVMY_cBd7SuCbct6C8i-fr_FulII6e4I-gWE9X87rZdBGlGK6Edv6WdZks8_oh0Dz6k-RRJDxEOWFqUxMevA-hfP4z_vZ7ko4ZXZDCw6j5tAT0/s320/buton.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Buton merupakan sebuah nama yang mengingatkan kita akan sesuatu yang hitam yang menjadikan kita nyaman di jalanan, yaitu aspal. Buton ini seperti kota-kota
lain di Indonesia banyak berkembang di wilayah pantai. Hai ini dikarenakan oleh
aktivitas ekonomi, budaya, politik, dan sosial banyak dilakukan melalui laut
dan sungai pada masa lalu (sejarah membuktikan bahwa perdagangan paling ramai
dan mudah dilakukan adalah melalui sungai dan laut). Akibatnya muncul
pemukiman-pemukiman di sekitar sungai dan pantai. Pemukiman itu pada
perkembangannya berubah menjadi kota Buton seiring dengan adanya interaksi antara
penduduk asli dengan pendatang setelah melalui proses yang panjang. Hal ini
dapat dilihat pada dinamika suku yang mendiami kota Buton dengan kepentingan yang
berda-beda. Adanya variasi jenis pekerjaan atau profesi di kota Buton sebagai gejala
kekotaan yang lebih kompleks.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Muncul
dan berkembangnya pemukiman baru juga berkaitan erat dengan faktor politik di Buton.
Kondisi politik di Sulawesi pada abad ke-17 sampai awal abad ke-20 ditandai
oleh terjadinya konflik internal antar kerajaan di Sulawesi Selatan seperti
Kerajaan Gowa dengan Bone. Konflik ini juga terjadi dengan Belanda dan Ternate.
Situasi inilah yang menyebabkan Sulawesi Tenggara, khususnya Buton menjadi
sasaran para imigran asal Sulawesi Selatan karena wilayah ini mudah dijangkau
dan dianggap aman. Para pendatang dari Makasar juga mendiami wilayah Kendari,
Muna, dan pulau-pulau lainnya di kawasan itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dampak
dari konflik ini adalah ditinggalkannya pemukiman asal dan pembukaan pemukiman
baru oleh kelompok masyarakat Bugis-Makassar di wilayah pantai Buton. Bahkan
ada sebuah pulau yang berada di sekitar Pulau Buton yang dinamakan dengan Pulau
Makassar. Selain itu, ada nama kampung yang dinamakan dengan kampung Bone-bone,
Wajo(Bajo). Nama-nama itu berasal dari sebutan penduduk Bone dan Wajodi
Sulawesi Selatan dan penduduk Bajau. Kelompok sosial itu sekarang dikenal
dengan nama Sama Bajau. Komunitas panduduk lainnya seperti Eropa, Jawa, Melayu,
Cina, dan Arab turut juga menambah heterogenitas penduduk Kota Buton.Suku lain
yang tinggal di Buton adalah Tolaki, Muna, Tukang Besi dan Kabaena. Pada
perkembangan kemudian, intensifnya aktivitas perdagangan dan perubahan
kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda, wilayah itu dijadikan sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Onderafdeeling Celebes</i>. Wilayah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Onderafdeeling Celebes</i> (Boeton en
Laiwoei) kemudian menjadi provinsi pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang
No. 2 tahun 1962.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Posisi
Buton sangat dekat dengan pusat birokrasi kolonial untuk wilayah Timur
Indonesia yakni Ambon dan Makassar. Maluku dikenal sebagai tempat perekrutan
prajurit yang ditempatkan untuk beberapa daerah di Indonesia oleh Pemerintah
Hindia Belanda. Secara ekonomi, Ambon (Maluku) dikenal juga sebagai pusat
produksi rempah-rempah yang laku di pasar Internasional sehingga banyak
dikunjungi oleh para pedagang. Pada abad ke-19, Makasar tampil sebagai kota
pelabuhan dan kota dagang yang ramai. Kota ini oleh Belanda juga dijadikan
sebagai pusat birokrasi. Kondisi itu sangat menguntungkan posisi Buton karena
berada di jalur Maluku-Makassar, dan juga lebih mudah dijangkau dari kedua kota
itu(Makassar dan Ambon) untuk melakukan perdagangan antar pulau. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-553272129044015583.post-23576201221403096542012-07-05T17:10:00.001-07:002012-07-05T17:10:14.928-07:00PHT (pengendalian hama terpadu)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzqh_DP3_IFB2SONIb0FH866039ofSBxSctLU7oNCjEm7GL5GVFrAYtN9eBMgJRtYTDsrDMx5G3JLISLTZQAcqs25nIFyLrka2s-hqBNZ3BQsZ-F_TQip4CZnuzpMR-hhPym02g1oFoCI/s1600/serangga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzqh_DP3_IFB2SONIb0FH866039ofSBxSctLU7oNCjEm7GL5GVFrAYtN9eBMgJRtYTDsrDMx5G3JLISLTZQAcqs25nIFyLrka2s-hqBNZ3BQsZ-F_TQip4CZnuzpMR-hhPym02g1oFoCI/s320/serangga.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white;">Beberapa hari yang lalu aku bertanya-tanya, apa sebenarnya
PHT itu. Eh, tak disangka-sangka buka-buka tumpukan buku di gudang ketemu buku “Agribisnis
Cabai” terbitan PT Penebar Swadaya. Di situ dijelaskan konsep dan falsafah PHT.
PHT </span></div>
<a name='more'></a>merupakan suatu konsep yang berusaha untuk mendorong, mengkombinasikan, dan
memadukan beberapa macam komponen pengendalian untuk menekan populasi hama atau
penyakit dan memperkecil kerusakan tanaman serta kehilangan hasil. Walaupun PHT
tidak tergantung pada pestisida, tetapi PHT bukan konsep yang antipestisida
sepanjang tidak mengganggu faktor pengendalian lainnya atau interaksinya. Dengan
kata lain, dalam konsep PHT pestisida masih diperlukan, tetapi penggunaannya
harus sangat selektif.<br />
<div class="MsoNormal">
Nah, disini aku pingin berkomentar. Sepanjang masih
menggunakan pestisida, maka sekecil apapun kerusakan yang ditimbulkan akibat
matinya <i>salah satu atau salah sepuluh </i>komponen
pembangun ekosistem lingkungan, akan menimbulkan dampak jangka pendek dan
jangka panjang. Bisa jadi kedepannya akan terjadi lonjakan hama tertentu yang
akan sulit dikendalikan karena predatornya ikut musnah waktu penggunaan pestisida
di masa lampau. Ditambah lagi warisan revolusi hijau dalam bentuk tanah yang
gersang dan akuifer yang kering merupakan satu alasan untuk beralih strategi
yang sangat ramah lingkungan.</div>
<div class="MsoNormal">
PHT yang menggunakan bahan-bahan organiklah yang menurutku
adalah solusi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada alam dan anak cucu kita.
Penggunaan bahan-bahan organik sebagai pengendali hama ini sangat menguntungkan
bagi petani. Selain aman, bahan-bahan
tersebut juga banyak terdapat disekitar kita. Cara penggunaannya pun mudah. Petani
tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk PHT model ini. </div>
<div class="MsoNormal">
Ntar deh aku pikir-pikir dulu PHT yang murah meriah ala
Petani Tangguh</div>wicak petanitangguhhttp://www.blogger.com/profile/03600749597813821218noreply@blogger.com0