Buton merupakan sebuah nama yang mengingatkan kita akan sesuatu yang hitam yang menjadikan kita nyaman di jalanan, yaitu aspal. Buton ini seperti kota-kota
lain di Indonesia banyak berkembang di wilayah pantai. Hai ini dikarenakan oleh
aktivitas ekonomi, budaya, politik, dan sosial banyak dilakukan melalui laut
dan sungai pada masa lalu (sejarah membuktikan bahwa perdagangan paling ramai
dan mudah dilakukan adalah melalui sungai dan laut). Akibatnya muncul
pemukiman-pemukiman di sekitar sungai dan pantai. Pemukiman itu pada
perkembangannya berubah menjadi kota Buton seiring dengan adanya interaksi antara
penduduk asli dengan pendatang setelah melalui proses yang panjang. Hal ini
dapat dilihat pada dinamika suku yang mendiami kota Buton dengan kepentingan yang
berda-beda. Adanya variasi jenis pekerjaan atau profesi di kota Buton sebagai gejala
kekotaan yang lebih kompleks.